Jamkrindo Fasilitasi UMKM Masuk Digitalisasi

Jamkrindo 51
Jamkrindo 51
Gemapos.ID (Jakarta) - Pandemi Covid-19 berakibat penerapan protokol kesehatan (prokes) dilakukan semua pihak termasuk kalangan usaha. Langkah ini guna menghindari potensi penularan Covid-19. Salah satu jalan keluar yang dapat dilakukan kalangan Usaha Mikto Kecil dan Menengah (UMKM) adalah digitalisasi usaha. Sebenarnya, ini sudah mesti dilakukannya guna menjangkau pasar secara global. “Digitalisasi menjadi salah satu syarat pokok agar kita bisa lebih berkembang pada masa kini," kata Suwarsito, Direktur Bisnis Penjaminan PT Jamkrindo dalam 'Kick Off HUT ke-51 Jamkrindo pada Jumat (30/4/2021) Jamkrindo menfasilitasi pelaku UMKM melakukan digitalisasi seperti kerjasama warung tegal (warteg) dengan aplikasi pesan antar GrabFood. Jadi, warteg tidak hanya melayani pembeli yang datang ke tempatnya saja, tetapi siap mengantarkan pesanan makanan kepada konsumen. Pengajuan penjaminan juga sudah bisa dilakukan para UMKM secara daring dan proses klaim. Kebijakan ini ditempuh Jamkrindo pada layanan penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sementara itu penjaminan kredit terbesar masih dilakukan Jamkrindo bagi sektor perdagangan untuk Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sebagian ber perdagangan masih dilakukan secara luar jaringan (luring). Kondisi tersebut mendorong Jamkrindo perlu menfasilitasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masuk digital guna mereka tidak hanya mengembangkan usaha. Namun, ini dilakukan supaya bisa bertahan hidup saat pandemi Covid-19. Jamkrindo telah memberikan penjaminan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp14,4 triliun. Nilai ini terbagi atas penjaminan konvensional sebesar Rp9,9 triliun dan penjaminan syariah sebesar Rp4,5 triliun.