Korsel Harap Produksi Pesawat Tempur Bersama Indonesia
Dalam kesepakatan yang ditandatangani pada 2015 disebutkan Indonesia akan menanggung 20% biaya pembuatan jet tempur generasi 4,5. Sempat ada wacana dari Indonesia untuk mengundurkan penyelesaian proyek dari 2026 menjadi 2030. Namun, pihak Korea Selatan keberatan karena akan berdampak besar pada komitmen-komitmen lain. Nama Indonesia akan buruk di mata dunia internasional bila meninggalkan atau membatalkan perjanjian secara sepihak begitu saja. "(Bila itu terjadi) di masa depan negara-negara sahabat yang lain akan ragu untuk menjalin kesepakatan dengan Indonesia karena khawatir Indonesia tidak menuntaskan komitmen,” tuturnya. Presiden Moon Jaein mengatakan proyek prestisius itu adalah simbol tingkat kepercayaan dan kerjasama kedua negara. Hal ini dikatakan saat bertemu dengan Prabowo Subianto di Blue House pada Kamis (8/4/2021). Sejak 2017 telah meningkatkan level hubungan menjadi special strategic partnership. Presiden Moon menggambarkan kunjungan Prabowo sebagai wujud komitmen kuat Indonesia. Hal ini ntuk melanjutkan kerjasama industri pertahanan dengan Korsel. Indonesia adalah satu-satunya mitra asing dalam proyek ini. Presiden Moon juga menyampaikan harapan agar kedua negara dapat memproduksi KF-X/IF-X secara massal. Selain itu mentransfer teknologi dan memasuki pasar luar negeri bersama.