Vaksinasi Covid-19 Perlu Dipercepat Antisipasi Mutasi

Amin Soebandrio3
Amin Soebandrio3
Gemapos.ID (Jakarta) - Kepala Lembaga Biologi Molekular Eijkman, Amin Soebandrio mengatakan program vaksinasi Covid-19 perlu dipercepat sebelum virus SARS-Cov2 penyebab penyakit tersebut bermutasi semakin banyak. Vaksinasi ini tidak menghentikan pandemi dan tubuh akan kebal terhadap Covid-19. V.arian baru Covid-19 mendorong tetap harus menerapkan protokol kesehatan. "Yang harus kita lakukan untuk mencegah ini, apapun variannya perlakuannya sama, protokol kesehatan harus diterapkan," ucapnya. Pada 2 Maret 2021 Kementerian Kesehatan mengumumkan varian baru SARS-Cov-2 di Indonesia yang sebelumnya ditemukan di Inggris. Laju penularan lebih cepat hingga 74%. Hingga saat ini enam kasus varian baru B117 asal Inggris telah ditemukan di Indonesia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan dua varian baru virus SARS-Cov2 yang perlu dipantau, yaitu B1351 yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan B1128 dari Brazil. Pemerintah terus melakukan program percepatan vaksinasi sebagai upaya menghambat laju pandemi. Hingga Kamis (11/3/2021) sebanyak 3.696.059 jiwa telah menjalani vaksinasi Covid-19 dosis pertama. Sementara 1.295.615 jiwa telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua. Target sasaran vaksinasi sebanyak 40.349.051 orang dan sasaran vaksinasi tenaga kesehatan sebanyak 1.468.764 orang.