Gatot Tolak KLB Karena Moral dan Etika
"Saya bilang, 'Menurunkan AHY? Gini loh, saya bisa naik bintang satu, bintang dua, taruhlah itu biasalah, tapi begitu saya bintang 3 itu presiden pasti tahu. Kemudian jabatan Pangkostrad pasti presiden tahu, apalagi presidennya tentara waktu itu Pak SBY, tidak sembarangan, bahkan saya Pangkostrad dipanggil oleh SBY ke Istana, 'Kamu akan saya jadikan Kepala Staf Angkatan Darat'. Saya bilang 'Terima kasih atas penghargaan ini dan akan saya pertanggungjawabkan'. 'Laksanakan tugas dengan profesional, cintai prajuritmu dan keluargamu dengan segenap hari dan pikiranmu'. Itu aja selamat, beliau tidak titip apa-apa, tidak pesan yang lainnya lagi," jelas gatot. Gatot mengatakan dia diberi jabatan oleh dua presiden. Presiden ke-6 RI, SBY dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Gatot menyebut tidak mau menerkam orang yang pernah memberikan kepercayaan kepadanya. Lalu nilai-nilai apa yang akan saya berikan pada anak saya? Waduh itu anak nggak beradab tuh, udah jadikan KSAD sama ini, anaknya menjabat digantiin karena dia ambisi untuk yang lebih besar lagi," kata dia.Gatot Nurmantyo tidak menjelaskan lebih jauh soal siapa pihak yang mengajaknya untuk menggulingkan AHY. Dia memilih menolak tawaran KLB Demokrat karena moral dan etika. "Saya bilang saya terima kasih, tetapi moral etika saya tidak bisa menerima dengan cara seperti itu." tukasnya