Terdampak Virus Corona, Pemerintah Dorong Pemberian Insentif Kepada Maskapai Penerbangan
“Kita memang belum bisa memastikan kerugiannya sendiri, yang punya masalah itu rata-rata adalah yang berhubungan dengan mainland China dan Singapura. Yang lainnya sebenarnya relatif masih baik. Tetapi karena penerbangan ini juga ada sebagian ke Tiongkok kira-kira 30 persen, jadi berkurang rata-rata 30 persen,” sebutnya. Untuk menutupi potensial lost tersebut, pihaknya telah telah berdiskusi dengan maskapai, dengan memikirkan peluang-peluang apa yang mungkin dilakukan. “Untuk opportunity, yang paling masif itu di Asia (Selatan) seperti India, Pakistan, Bangladesh. karena memang beberapa saat sebelum kejadian ini, para duta besar itu bertemu saya untuk dapat connecting flight. Oleh karenanya saya minta kepada Garuda, Batik, Lion, Air Asia untuk mencari konektivitas ke Asia (Selatan), paling lambat bulan Mei ini untuk buka rute baru, karena perencanaan itu tidak bisa langsung seketika,” pungkas Menhub. Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan insentif ini adalah untuk semua. Menurutnya dalam menyikapi hal ini harus dipikirkan secara komprehensif supaya dapat bertahan dalam tantangan menghadapi virus Corona ini, bukan hanya maskapai, tapi juga hotel dan sebagainya. “Jadi kita mencoba kali ini untuk mendengarkan pemikiran dari maskapai dan kita juga sudah melakukan pembicaraan dengan PHRI dan sebagainya yang terkait dengan pariwisata secara keseluruhan. Jadi saya pikir ini adalah usaha kita untuk bagaimana dapat menghadapi tantangan virus Corona ini, tidak mudah tetapi kita harus lakukan yang terbaik. Untuk kerugian ini masih berjalan, kita tidak tahu karena virus Corona belum berhenti. Sebagai gambaran dalam setahun Tiongkok menyumbang 2 juta wisatawan dengan total devisa USD 2,8 milyar,” tuturnya.(AAN)