JK Diminta Bercermin Sebelum Bicara

Ferdinand Hutahean
Ferdinand Hutahean
Gemapos.ID (Jakarta) - Mantan Pengurus DPP Partai Demokrat (PD), Ferdinand Hutahean mengomentari pernyataan mantan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) terkait pertanyaan JK bagaimana masyarakat dapat mengkritik pemerintah tanpa harus dipolisikan. Pertanyaan tersebut adalah respon dari permintaan Presiden Joko Widodo pada masyarakat untuk lebih aktif lagi mengkritik pemerintah. "Pak Jusuf Kalla telah lupa terhadap kelakuan keluarganya sendiri yang pernah melaporkan orang lain karena melakukan kritik," katanya pada Senin (15/2/2021). Nama Silfester Matutina yang dilaporkan oleh putra JK pada 2017, karena diduga melakukan pencemaran nama baik. Ferdinand juga menyinggung putri JK yang melaporkan dirinya dengan alasan yang sama, yakni pencemaran nama baik. Ia pun meminta JK untuk bercermin terlebih dahulu sebelum berbicara. “Beliau mungkin lupa, mungkin lupa bahwa beliau pernah menjadi wakil presiden di zaman Pak SBY. Kala itu lahirnya UU ITE dan menjadi wakilnya Pak Jokowi 2016, di mana UU itu pernah direvisi,” ujar Ferdinand. Ferdinand juga menilai JK sedang melakukan permainan opini untuk menciptakan stigma buruk dan negatif terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, ia menilai JK sedang melakukan aksi buzzer saat ini. “Buzzer ini kan adalah orang tertentu yang sedang menyampaikan sesuatu untuk kepentingan tertentu yang sedang menyampaikan sesuatu untuk kepentingan tertentu dan kepentingannya apa di sini Pak JK menyampaikan itu?,” terangnya. Padahal, sampai saat ini Jokowi tidak pernah melaporkan satu orang pun karena mengkritik pemerintahan. Sementara itu, Mahfud MD menilai bahwa laporan keluarga JK terhadap Ferdinand Hutahean, Rusli Kamri, dan cawalkot Makassar di kepolisian baru-baru ini adlah laporan antar sesama warga negara, sehingga menurutnya pernyataan JK adalah ekspresi dilema ‘kita’.