Gus Yasin Lebih Islami Ketimbang Suharso?

Abas Zahrotin.
Abas Zahrotin.
Gemapos.ID (Banjarnegara) - Muktamar IX PPP sebagai penentu apakah partai politik (parpol) ini terlempar dari DPR dari Pemilu 2024 atau masih berada di DPR dari Pemilu 2024. Karena, sekarang PPP sudah nyaris degradasi dari DPR. "Penentuannya, ya pada muktamar besok," kata Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Tanbihul Ghofilin Banjarnegara Abas Zahrotin.di Banjarnegara, Jawa Tengah pada Jumat (11/12/2020). Dengan demikian, ketum terpilih PPP dalam Muktamar IX harus mampu membawa parpol ini menghindari zona degradasi dari ambang batas parlemen. Parpol ini masih berpeluang mengembalikan kekuatannya pada Pemilu 2024. "Siapa ketua umumnya yang berpengaruh, bukan produk kebijakannya," ujarnya. Bahkan, ketum yang terpilih diharapkan yang paling islami, karena dia bisa menyelamatkan PPP. Sebab, parpol ini adalah partai Islam, tapi pencitraan keislamannya masih lemah. "PPP dinilai selama ini tidak terlalu percaya diri dan menjalankan asas keislaman partai," jelasnya. Abas mengemukakan ketum yang terpilih nantinya harus kuat dalam menunjukkan identitas kepartaiannya. Dari hal ini Taj Yasin Maimoen dinilai memiliki nasab keislaman yang lebih kuat dibandingkan Suharso Monoarfa. Peneliti Hasan Basori sependapat PPP adalah parpol yang terdapat banyak organisasi kemasyarakatan (ormas) berlandasan Islam, sehingga PPP harus mampu mengayomi semua ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU). NU memiliki kontribusi besar di PPP yang tidak boleh diabaikan keberadaannya. "Gus Yasin (Taj Yasin Maimoen, red.) adalah representasi dari NU, dan itu memiliki kans besar untuk menyelamatkan partai," tuturnya. Selain itu Taj Yasin Maimoen masih termasuk kalangan muda yang bakal mampu memperkuat kader muda dalam PPP sebagai partai kalangan muda secara lebih masif. Pemilih muda adalah terbesar di Pemilu 2024. "Taj Yasin dinilai sosok tepat yang mampu menjembatani tokoh muda dan tokoh tua," tukasnya. (adm)