100 RS Disiagakan Antisipasi Terjangkit Virus Korona

woworiuntiu
woworiuntiu
World Health Organization (WHO) telah mengumumkan status darurat dunia atas wabah virus korona lantaran telah membunuh sedikitnya 212 orang di China. Langkah ini mendorong semua negara harus meningkatkan kewaspadaannya terhadap penyebaran virus korona. “Kalau ditetapkan (status darurat dunia), maka semua negara harus siap siaga," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Wiendra Waworuntu di Jakarta, Jumat (31/1/2020). Di Indonesia sebanyak 19 pasien telah diperiksa yang diduga terjangkit virus korona sampai 30 Januari 2020. Dari angka ini sudah dipastikan sembilan orang dibuktikan negatif terkena virus korona. Dengan begitu Indonesia melakukan koordinasi dengan negara-negara tetangga terutama yang tertular virus korona seperti Malaysia dan Singapura. Di luar China virus korona telah menjangkiti 98 orang di 18 negara. Dari angka ini sebanyak delapan kasus menular antarmanusia di empat negara yakni Amerika Serikat (AS), Vietnam, Jepang, dan Jerman. Di dalam negeri melakukan persiapan sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan, penyiapan fasilitas kesehatan di rumah sakit (RS), dan memastikan prralatan pencegahan tidak kurang. “Koordinasi antara pihak-pihak yang berkaitan harus bisa ditingkatkan,” ujarnya. Mohammad Syahril, Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Penyakit Inspeksi (RSPI) Sulianti Santoso, menambahkan sebanyak 100 RS di Indonesia telah disiapkan menangani pasien terjangkit virus korona. Fasilitas ini juga disediakan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China akibat terjadi wabah virus corona di sana dan beberapa negara lainnya. Dari jumlah ini sebanyak tiga RS utama berlokasi di Jakarta yaitu RSPI Sulianti Santoso, RSPAD Gatot Soebroto, dan Rumah Sakit Persahabatan. Mereka telah menyiapkan ruang isolasi yang hanya akan digunakan jika ada WNI yang pulang dari Wuhan dalam kondisi tidak sehat. “Di RSPI Sulianti Santoso terdapat 50 tenaga medis secara khusus telah disiagakan dan 11 ruang isolasi telah disiapkan,” ucapnya. Sampai berita ini diturunkan sebanyak 243 WNI terdapat di Provinsi Hubei yang terbagi di tujuh lokasi termasuk di Kota Wuhan. Kondisi mereka terus dipantau oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China melalui posko di Kota Changsa, kota yang terdekat dengan Hubei. Pemerintah Indonesia dan Pemerintah China terus betkoodinasi untuk melakukan evakuasi bagi WNI di sana. Sambil menunggu ini dilakukan pemberian bantuan logistik. (mam)