Sputnik V Klaim Antibodi Penetral 1,5 Kali
Presiden Rusia Vladimir Putin sudah mengumumkan hal itu pada 11 Agustus, setelah proses uji klinis dillakukan kurang dari dua bulan. Beberapa pihak yang meragukan vaksin ini menilai penelitian dan persetujuan vaksin Covid-19 terlalu buru-buru. Namun, pihak peneliti tetap menyatakan hasil penelitian telah terdaftar di negara dengan proses yang etis dan aman. “Kami juga mampu menghasilkan respon sel T, dan begitu kami bisa menyatakan bahwa vaksin kami memungkinkan pembentukan respons imun secara penuh. Sehingga dapat disebut vaksin ini aman.” pungkas Dolzhikova. (m1)