Sosialisasi Protokol Kesehatan Harus Intensif

IMG_20200808_103144
IMG_20200808_103144
Gemapos.ID (Purwokerto) - Dokter spesialis penyakit dalam dari Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Purwokerto Provinsi Jawa Tengah dr Andreas, Sp PD mengatakan sosialisasi protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 harus terus dilakukan secara intensif. "Sosialisasi harus terus diintensifkan agar masyarakat paham mengenai esensi dari protokol kesehatan," katanya di Purwokerto Kabupaten Banyumas, Jumat.
Dokter spesialis penyakit dalam dr Andreas, Sp PD. ANTARA/Wuryanti PS/aa.
Dia menambahkan bila masyarakat paham apa esensi dari protokol kesehatan maka akan timbul kesadaran dan rasa disiplin untuk menjadikannya sebagai gaya hidup. "Masyarakat harus paham dengan baik apa itu protokol kesehatan serta bagaimana akibat yang mungkin ditimbulkan bila tidak disiplin, misalkan bila tidak memakai masker maka dikhawatirkan bisa membahayakan dirinya atau orang lain," katanya. Sosialisasi, kata dia, juga perlu dilakukan secara berkesinambungan agar masyarakat dapat mengingat dengan baik poin-poin dari protokol kesehatan. "Dengan demikian masyarakat akan makin disiplin menggunakan masker, menjaga jarak fisik dan tidak berkerumun terutama di ruangan tertutup," katanya. Selain melakukan sosialisasi, kata dia, pemerintah daerah setempat juga perlu melakukan operasi tertib masker dan melakukan patroli secara rutin. Dia mengatakan kunci penting dalam menjaga kesehatan pada masa sekarang ini adalah dengan disiplin menerapkan pola hidup bersih sehat dan juga protokol kesehatan. Sebelumnya, akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Ridwan Kamaluddin juga mengingatkan bahwa sosialisasi protokol kesehatan harus terus dilakukan guna membangun kesadaran masyarakat terhadap pencegahan COVID-19. Koordinator bidang kesehatan Pusat Mitigasi Universitas Jenderal Soedirman (Pusmit Unsoed) itu mengatakan informasi yang disampaikan perlu terus diulang agar makin dipahami oleh masyarakat dalam rangka adaptasi kebiasaan baru," katanya. Selain itu, kata dia, sosialisasi yang intensif hingga ke tingkat desa juga sangat penting untuk mencegah beredarnya informasi yang salah atau hoaks soal COVID-19. "Dengan banyaknya informasi resmi dari pemangku kebijakan maka bisa mencegah beredarnya hoaks di tengah masyarakat," katanya. Selain itu, kata dia, masyarakat juga perlu diingatkan agar tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum jelas kebenarannya. (ANT/AAN)