50 Etnis Rohingya Tenggelam di Laut Aceh Barat Belum Pasti

kapal pengangkut etnis rohingya (foto:kompas)
kapal pengangkut etnis rohingya (foto:kompas)

Gemapos.ID (Jakarta) Dikabarkan 50 etnis Rohingya meninggal akibat tenggelam di laut Aceh Barat setelah kapal yang mereka naiki terbalik. Informasi meninggalnya 50 etnis rohinya tersebut bermula ketika salah satu korban selamat mengatakan ada warga yang ikut bersama kapal mereka.

Semntara, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memastikan informasi meninggalnya 50 orang etnis Rohingya yang kapalnya terbalik di perairan setempat, sejauh ini masih belum bisa dipastikan kebenarannya.

“Menurut informasi yang kita dapatkan seperti itu (meninggal), namun kita belum bisa memastikannya karena belum ke lokasi,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Camat Samatiga, Kabupaten Aceh Barat, Mimi Al Nur kepada wartawan di Meulaboh, Rabu (20/3).

Informasi meninggalnya 50 etnis Rohingya tersebut diketahui setelah salah satu korban selamat mengatakan ada warga yang ikut bersama kapal mereka yang terbalik, dilaporkan meninggal dunia karena tenggelam di laut Aceh Barat.

Ia menyebutkan, hingga Rabu malam upaya evakuasi terhadap korban kapal terbalik di perairan Aceh Barat masih terus diupayakan, dan evakuasi tersebut dilakukan oleh tim Basarnas dari Kota Banda Aceh menggunakan satu unit kapal yang dikerahkan ke Aceh Barat.

Pihaknya hingga kini masih terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan instansi lainnya, guna melakukan penanganan terhadap etnis Rohingya yang kapalnya terbalik di Aceh Barat.

Sebelumnya, seratus imigran etnis Rohingya dilaporkan menjadi korban kecelakaan setelah kapal mereka tumpangi tenggelam di perairan Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat atau 16 nautikal mil dari daratan.

Pelaksana Tugas Camat Samatiga Mimi Al Nur mengatakan berdasarkan informasi yang diterima, seratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.

"Dalam pelayaran, kapal mereka terbalik. Enam imigran etnis Rohingya berhasil diselamatkan nelayan. Sedangkan lainnya masih di laut," kata Mimi Al Nur. (aan)