PKS: Tenaga Pendidik Gelisah Jika Dana Bois Dipakai Selain Untuk Pendidikan

Anggota Komisi X DPR RI Fahmi Alaydroes. (gemapos/dpr ri)
Anggota Komisi X DPR RI Fahmi Alaydroes. (gemapos/dpr ri)

Gemapos.ID (Jakarta) - Anggota Komisi X DPR RI Fahmi Alaydroes mengungkap, saat ini banyak tenaga pendidik yang mulai gelisah jika dana BOS nantinya dipergunakan untuk keperluan lain, selain kebutuhan pendidikan. Karena itu, ia menekankan pentingnya pemanfaatan dana pendidikan benar-benar dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Ia berharap, dana pendidikan yang merupakan 20 persen dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersebut dapat mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia. Dirinya menyebut wacana pengalihan dana BOS digunakan selain untuk hal pendidikan membuat banyak pihak gelisah.

"Wacana tersebut sudah mulai menggelisahkan banyak pihak terutama pihak-pihak yang terkait dengan kepentingan peningkatan mutu pendidikan," ucap Fahmi.

Saat interupsi dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-13 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2023-2024, ia pun menyinggung wacana program salah satu pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan memberikan makan siang gratis kepada siswa sekolah menggunakan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Fahmi menyayangkan wacana tersebut.

"Terdengar wacana bahwa program tersebut (makan siang gratis) akan menggunakan program BOS (Biaya Operasional Sekolah). Kita pahami (BOS) ini (seharusnya) adalah biaya yang sepenuhnya dipergunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan, kita masih banyak persoalan-persoalan pendidikan di negeri kita," ujarnya di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Oleh karena itu, Fahmi yang juga Politisi Fraksi PKS ini berharap DPR RI dapat memberi perhatian lebih dalam mengawasi dana pendidikan agar tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak relevan dengan peningkatan mutu pendidikan. "Jangan sampai anggaran pendidikan yang sangat-sangat diperlukan itu kemudian terganggu dengan wacana-wacana yang sangat tidak relevan dengan peningkatan mutu pendidikan," tutupnya. (ns)