Menag Usulkan Tambah Pengiriman Dai ke UEA

Menag Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menerima Dubes RI untuk UEA Husin Bagis di Kantor Kemenag Jl. Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta. (gemapos/kemenag.go.id).
Menag Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menerima Dubes RI untuk UEA Husin Bagis di Kantor Kemenag Jl. Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta. (gemapos/kemenag.go.id).

Gemapos.ID (Jakarta) - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menerima kunjungan Duta Besar RI untuk Uni Emirates Arab (UEA) Husin Bagis di kantor Kemenag RI, Jakarta. Pada kesempatan tersebut, Menag mengusulkan penambahan jumlah dai dari Indonesia yang akan dikirim ke UEA untuk mengikuti pelatihan. 

“Dai-dai kita ini kompetensinya sangat baik. Satu ayat saja bisa dibahas sampai tiga jam. Kemarin sudah saya bahas bersama Dirjen Bimas Islam ke depan jumlah pengiriman dai Indonesia ke Uni Emirates Arab bisa ditambahkan”, ujar Yaqut dilansir dalam rilis resmi kemenag RI, Senin (29/1/2024).

Kementerian Agama sebelumnya telah mengirimkan 20 dai-daiyah ke UEA untuk mengikuti Daurah Tadrib Du'at di Abu Dhabi sejak 6 -21 Januari 2024 lalu. Kegiatan kerjasama dengan pemerintah UEA tersebut dalam rangka menambah kompetensi, daya jelajah, dan pengalaman lintas budaya para dai, khususnya terkait pengembangan Moderasi Beragama yang sama-sama dikembangkan di kedua negara.

Menanggapi usulan Menag, Dubes RI untuk UEA Husin Bagis mengatakan akan membicarakan hal tersebut ke pemerintah UEA.

“Saat ini sudah kembali ke Tanah Air 20 dai yang kemarin dikirim. Rencananya, setiap 3 bulan kita pilih 20 dai dari Indonesia, jadi setahun ada 80 orang. Kita akan bicarakan lagi apakah bisa ada tambahan, entah bisa jadi 30 atau 35 dai per 3 bulan,” terang Dubes.

Dubes juga mengatakan bahwa pemerintah UEA ingin belajar terkait pengelolaan dana haji dari pemerintah Indonesia.

“UEA juga ingin belajar dari Indonesia bagaimana cara mengelola dana haji," ucap Dubes.

"Setiap tahun kami memberangkatkan 6000 jemaah, hanya 6000. Dari total penduduk UEA yang jumlahnya sekitar 6 juta itu yang penduduk aslinya hanya sekitar 2 juta, jadi mayoritasnya justru pendatang,” jelas Dubes.

Lebih lanjut, Dubes juga memuji hubungan baik antara Indonesia dan UEA di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. “Belum pernah hubungan antara Indonesia dan Uni Emirates Arab seerat ini. Hubungan antara Presiden Jokowi dan MBZ (Mohammed bin Zayed) sangat erat,” puji Dubes. (ns)