Meningkat 11,9 Persen, Mitratel Raup Pendapatan Rp6,3 Triliun Kuartal III

Jajaran direksi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel dalam konferensi pers di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Senin (30/10/2023). (gemapos/ant)
Jajaran direksi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel dalam konferensi pers di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Senin (30/10/2023). (gemapos/ant)

Gemapos.ID (Jakarta) - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) membukukan pendapatan yang meningkat sebesar 11,9 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp6,3 triliun pada kuartal III- 2023, dibandingkan senilai Rp5,6 triliun pada kuartal III- 2022.

"Sejak sebelum Initial Public Offering (IPO) sampai hari ini, kami terus memperbanyak jumlah menara dan serat optik, terutama di kawasan luar Pulau Jawa. Kini, kami menikmati hasilnya dalam bentuk pertumbuhan jumlah penyewa dan kenaikan pendapatan,” ujar Direktur Utama MTEL Theodorus Ardi Hartoko atau Teddy dalam konferensi pers di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Senin (30/10/20203).

Selama kuartal III- 2023, perseroan telah membangun 481 menara baru dan menambah 1.192 menara melalui akuisisi, sehingga jumlah menara milik Mitratel hingga akhir September 2023 mencapai 37.091 menara. "Pencapaian ini membawa Mitratel sebagai perusahaan TowerCo dengan jumlah menara terbanyak di Asia Tenggara," ujar Teddy.

Teddy menjelaskan, pertumbuhan kepemilikan menara tersebut berhasil diimbangi dengan kenaikan jumlah penyewa sebesar 10,5 persen (yoy) menjadi 55.704 tenant pada kuartal III-2023, dibandingkan sebelumnya sebanyak 50.390 tenant.

Sementara itu, jumlah kolokasi melonjak 21,3 persen (yoy) menjadi 18.613, dibandingkan sebelumnya 15.339 kolokasi, serta sepanjang tahun ini perseroan juga berhasil memperpanjang serat optik menjadi 29.042 kilo meter (km).

"Kami meyakini bahwa lanskap bisnis industri telekomunikasi ke depan akan ditandai dengan divestasi menara dan fiber optik milik industri MNO. Operator telekomunikasi melakukan hal itu karena ingin lebih fokus pada inovasi produk yang memberikan nilai tambah (added value) dan pemenuhan kebutuhan konsumen," ujar Teddy.

Sebaran menara Mitratel meliputi 15.505 menara di Pulau Jawa dan 21.586 menara berada di luar Jawa atau sekitar 58 persen dari total menara, yang mendorong pertumbuhan penambahan tenant di luar Jawa sebesar 11 persen, atau lebih tinggi dibandingkan di Jawa yang sebesar 10 persen.

"Hal ini menunjukkan bahwa strategi perseroan untuk ekspansi dan mengoptimalkan pertumbuhan di luar Jawa sesuai dengan strategi ekspansi dari operator seluler di Indonesia,” ujar Teddy.

Melansir data RTI, sebanyak 71,84 persen saham Mitratel dimiliki oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). (ns)