Dinas Pertanian Bekasi Serukan Para Petani Untuk Tanam Serentak Hadapi Musim Hujan

Rapat koordinasi persiapan tanam padi serentak dihadiri koordinator penyuluh pertanian dari 23 kecamatan se-Kabupaten Bekasi di Hotel Sakura, Kecamatan Cikarang Pusat, Jumat. (foto: gemapos/ antara)
Rapat koordinasi persiapan tanam padi serentak dihadiri koordinator penyuluh pertanian dari 23 kecamatan se-Kabupaten Bekasi di Hotel Sakura, Kecamatan Cikarang Pusat, Jumat. (foto: gemapos/ antara)

Gemapos.ID (Jakarta)- Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyerukan para petani untuk bersiap melakukan tanam serentak menghadapi musim hujan, terlebih beberapa titik di wilayah itu mulai turun hujan meski dengan intensitas rendah.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Eem Embang Lesmanasari mengatakan seruan ini sudah disampaikan kepada para penyuluh pertanian di masing-masing wilayah agar mulai melakukan persiapan tanam serentak.

"Selama ini ada kendala kekeringan, selama musim tanam kekeringan, jadi ada prediksi teman-teman di lapangan itu musim hujan sudah mulai turun ya," katanya di Cikarang, Jumat.

Ia juga telah menginstruksikan kepada para koordinator penyuluh agar menyampaikan kepada para petani di wilayah masing-masing untuk melakukan tanam serentak. Terlebih perkiraan musim hujan sudah masuk di awal  November mendatang.

"Ketika masuk musim hujan, itu ayo kita tanam, jadi agar mereka mengetahui dan mempersiapkan musim tanam dengan menyosialisasikan ke petani setempat," katanya.

Sub Koordinator Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Dodo Hadi Triwardoyo berharap para koordinator penyuluh mampu membaca perubahan cuaca saat ini dan nanti sebagai antisipasi dampak perubahan iklim.

Koordinator penyuluh lapangan juga telah dibekali pengetahuan tentang teknologi dan varietas padi baru yang tahan kekeringan maupun saat hujan.

"Nah ini bisa kita aplikasikan jangka panjang. Kemudian dari BBPOPT juga menyampaikan kaitan peramalan organisme penganggu tanaman, mereka punya data time series yang bisa meramalkan hama dalam musim ke depan kaitan kelembaban, iklim, dan faktor lainnya," katanya.

Menurut dia seluruh informasi ini sangat penting untuk disampaikan kepada para petani dalam rangka menyusun ulang jadwal tanam. "Setelah kemarau ini pasti masuk musim hujan. Kita antisipasi banjir, kalau kita sudah tahu kita akan bisa menanggulangi dampaknya," katanya.

Dodo menyatakan kegiatan tanam serentak oleh para petani bertujuan untuk mengantisipasi ledakan hama, pemanfaatan kedisiplinan jadwal pemberian air, serta jaminan ketersediaan produksi gabah dalam satu musim dengan jumlah besar.

"Kan di PJT itu ada yang namanya RTTG atau rencana tata tanam global, itu tersusun, kapan air diberikan, kapan air ditutup, atau tidak diberikan, dari golongan 1 sampai 13. Kemudian hama, hama yang muncul kalau serempak atau hanya tertentu saja," ucapnya.

Dia mengharapkan para petani di Kabupaten Bekasi segera melakukan percepatan tanam ketika melihat hujan datang ditambah ketersediaan air yang dinilai sudah cukup.

"Kalau kita menunda risikonya nanti ketika musim hujan saat tanaman mulai tumbuh, terkena banjir. Kemudian disiplin dalam jadwal tanam, pemanfaatan pupuk, kalau itu kita lakukan mudah-mudahan relatif aman," kata dia.(ra)