Anies Ziarah ke Makam Ki Marogan di Palembang

Bakal Calon Presiden Anies Baswedan berziarah ke makam salah satu ulama Masagus Haji Abdul Hamid bin Masagus Mahmud atau dikenal masyarakat Ki Marogan di Kecamatan Kertapati, Kota Palembang, Sumatra Selatan, Senin (11/9/2023). (foto:gemapos/ant)
Bakal Calon Presiden Anies Baswedan berziarah ke makam salah satu ulama Masagus Haji Abdul Hamid bin Masagus Mahmud atau dikenal masyarakat Ki Marogan di Kecamatan Kertapati, Kota Palembang, Sumatra Selatan, Senin (11/9/2023). (foto:gemapos/ant)


Gemapos.ID (Jakarta) - Bakal calon presiden Anies Baswedan berziarah ke makam salah satu ulama Masagus Haji Abdul Hamid bin Masagus Mahmud atau dikenal dengan Ki Marogan di Kecamatan Kertapati, Kota Palembang, Sumatera Selatan, Senin (11/9/2023).

Kedatangan Anies Baswedan ke Masjid Ki Marogan disambut Ketua Yayasan Ki Marogan Masagus A Fauzan Yayan dan ratusan jamaah.

Menurut dia, Ki Marogan seorang ulama besar yang ilmunya sangat dalam, sangat luas, dan pengaruhnya luar biasa besar bahkan untuk ratusan tahun ke depan akan terus menjadi rujukan.

"Jadi, pertama kali saya berziarah ke Makam KI Maragon ini pada tahun 2013, dan saya sangat bersyukur dapat kembali berziarah, " kata Anies usai berziarah ke Makam Ki Marogan.

Menurut catatan sejarah, Ki Marogan hidup pada tahun 1811 sampai dengan tahun 1901. Saat itu Indonesia masih dijajah Belanda. Semasa hidupnya, Ki Marogan dikenal sebagai ulama yang berjasa terhadap penyebaran dan dakwah Islam di sekitar Palembang. Selain dikenal sebagai sosok yang mencintai masyarakat kecil. Ki Marogan yang juga pengusaha di bidang perkayuan aktif  berderma dan memberi pengobatan bagi masyarakat miskin.

Karena begitu banyaknya kisah "keajaiban" yang dimiliki Ki Marogan atau orang biasa menyebutnya dengan "karomah", maka banyak masyarakat yang beranggapan bahwa Ki Marogan adalah seorang Wali Allah.

Abah Zen Syukri, seorang ulama kharismatik Palembang lulusan Pesantren Tebu Ireng pernah memberikan testimoni mengenai Ki Marogan,

"Kelebihan Kiai Marogan, apabila wong (orang) datang minta doaken terkabul tulah, ucapan insya Allahnya kantep. Karena Kiai Marogan itu sudah masuk dalam majelis Allah, beliau tidak binasa, tetap hidup," katanya.

Nama lengkap Ki Marogan adalah Masagus Haji Abdul Hamid bin Masagus Mahmud. Ki Marogan lahir di Kampung Karang Berahi (kini Kulurahan Kertapati) pada tahun 1811 dari orang tuanya bernama Masagus Mahmud alis Cek Kanang dengan Verawati. Ibunya, yang bernama Verawati, adalah seorang wanita China.

Cek Kanang adalah seorang pengusaha yang juga seorang ulama. Dia masih keturunan raja-raja di Palembang. Apabila diurut lebih jauh lagi, nasabnya masih tersambung dengan Nabi Muhammad SAW dari garis keturunan Alawiyin, Hadhramaut, Yaman.

Masagus Haji Abdul Hamid bin Masagus Mahmud lebih terkenal di masyarakat dengan sebutan Ki Marogan karena semasa hidupnya beliau lahir, tinggal, dan meninggal di sekitar wilayah Muara Ogan. Oleh karena itu, beliau dipanggil dengan sebutan Kiai Muara Ogan.

Namun panggilan tersebut oleh masyarakat masih dianggap terlalu panjang, maka disingkat menjadi Ki Marogan.

Nama Kiai Marogan diabadikan menjadi sebuah jalan di Palembang yang terletak dari Simpang Empat Jembatan Sungai Kertapati 1 Ulu hingga arah Simpang Empat Kemang Agung arah Jembatan Musi II. (pu)