Pengusaha Khawatir ‘Buntung’ Saat Normal Baru

diana dewi
diana dewi
Gemapos.ID (Jakarta) Para pengusaha di Jakarta khawatir menghadapi ‘new normal’ (normal baru) di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019/Covid-19 (Virus Korona). Karena, pendapatan yang diperoleh tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkannya. “Daya beli masyarakat belum tentu sudah pulih saat pemerintah mulai menerapkan era new normal. Sebab, banyak warga yang perekonomian terdampak Covid-19,” kata Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi, Minggu (31/5/2020). Sampai sekarang sebagian pengusaha masih ragu melangkah untuk memulai operasional atau menunggu. Karena, jika usaha dimulai kembali. tapi Covid-19 masih mewabah, ini akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat yang belum pulih. “Tetapi, kalau usahanya tidak juga dimulai, kapan bisa memulihkan ekonomi pengusaha itu sendiri," ujarnya. Dengan demikian Kadin DKI Jakarta berharap pemerintah memberikan relaksasi kepada para pengusaha untuk kembali menggeliatkan usahanya. Relaksasi yang dibutuhkan seperti sektor perpajakan dan keringanan bunga bank kepada seluruh debitur yang usahanya terkena dampa Covid-19. Diana mengungkapkan krisis ekonomi mulai terasa di Jakarta akibat wabah Covid-19. Karena, perekonomian Jakarta ditopang oleh sektor perdagangan dan konsumsi masyarakat, sedangkan banyak sektor usaha lain tutup akibat Covid-19 seperti tour & travel, properti, hotel, dan resto. “Ribuan resto dan waralaba terpaksa tutup selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sekitar 100 hotel di Ibu Kota pun terpaksa berhenti beroperasi,” jelasnya. (mam)