Pertamina Didorong Segera Ambilalih Blok Rokan

Pertamina
Pertamina
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mendorong proses transisi alihkelola Blok Rokan dari Chevron Pasific Indonesia ke PT Pertamina (Persero) bisa segera diselesaikan pada 2020. Langkah ini guna mempertahankan tingkat produksi Blok Rokan saat jatuh tempo pada 2021. Selain itu mempercepat pelaksanaan proses pengeboran minyak dan gas bumi di Riau. “Kita sudah minta Pertamina proaktif, kemudian Chevron bisa membuka pintu. Tiap minggu Chevron sudah lapor. kemudian kita pertemukan dengan Pertamina," jelas katanya di Kantor BPH Migas, Senin (23/12/2019). Walaupun demikian, beberapa persoalan regulasi dan administrasi ditemui antar kedua belah pihak yang bersifat business to business (B to B). Hal ini harus dapat diselesaikan pada 2020. Kementerian ESDM memutuskan pengelolaan Blok Rokan dipercayakan kepada Pertamina pada 31 Juli 2018. Keputusan ini didasari pertimbangan bisnis dan ekonomi serta setelah mengevaluasi pengajuan proposal Pertamina yang dinilai lebih baik dalam mengelola bloknya. SKK Migas menargetkan produksi di Blok Rokan bisa mencapai 161.000 barrel oil per day (bopd) pada tahun depan. Angka ini turun dibandingkan target tahun ini yang sebesar 190.000 bopd akibat Chevron tidak berinvestasi di sana. Apalagi, produksi Blok Rokan telah mencapai 207.000 barel per hari atau setara dengan 26% produksi nasional pada awal 2019. Blok ini memiliki 96 lapangan seluas 6.220 kilometer (km). Dari lapangan-lapangan itu sebanyak tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik yaitu Duri, Minas. dan Bekasap. (mam)