Kurban Dewi Perssik Ditolak RT, Apa Hukumnya Menolak Hewan Kurban Dalam Islam?

Hewan Kurban (ist)
Hewan Kurban (ist)


Gemapos.ID (Jakarta) Kisruh penolakan sapi kurban milik penyanyi Dewi Perssik belum juga menemukan titik terang. Sapi milik pelantun Hikayat Cintaku itu ditolak oleh Ketua RT lingkungan tempat tinggalnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Ketua RT itu disebut menolak sapi kurban milik Dewi Perssik dengan alasan lingkungannya sudah tidak kekurangan hewan kurban untuk Idul Adha. Tapi, benarkah hewan kurban boleh ditolak? Apa alasannya?

Aturan Menolak Hewan Kurban dalam Islam
Umat Islam dianjurkan melakukan kurban di bulan Dzulhijjah, salah satu bulan haram atau bulan yang dimuliakan Allah SWT. Hewan kurban ini bisa berupa sapi, kerbau, unta, kambing, atau domba.

Selama mampu, Anda boleh berkurban setiap tahun. Tapi ternyata tidak semua kurban diterima dan dibolehkan dalam Islam.

Berkaca dari perseteruan terkait penolakan sapi kurban Dewi Persik, berikut alasan yang bisa membuat hewan kurban ditolak dalam Islam:

Kurban adalah salah satu amalan baik. Amalan bisa diterima hingga diganjar pahala selama dilakukan oleh orang yang beriman.

Merujuk berbagai sumber, kurban akan diterima selama dilakukan oleh orang yang beriman. Tapi, jika Anda berkurban tanpa beriman kepada Allah SWT maka amalan ini akan sia-sia dan tak akan diganjar pahala apapun.

1. Bukan muslim
Kurban adalah amalan yang dianjurkan dilakukan oleh umat Islam. Umat Islam adalah mereka yang menyerahkan diri kepada Allah SWT.

Jika orang non muslim hendak berkurban, maka kurbannya tak akan diterima sebagai amalan saleh.

2. Riya
Berkurban atas dasar riya tidak ikhlas karena Allah SWT dan berkurban hanya untuk menyombongkan harta maka kurbannya akan ditolak. Beribadah harus murni karena Allah SWT termasuk saat berkurban, bukan demi pamer harta atau mendapat pujian dari sesama manusia.

3. Bertentangan dengan syariat
Kurban untuk memberi persembahan kepada Tuhan yang disembah dengan kurban dalam syariat Islam jelas berbeda. Saat berkurban harus jelas tujuannya, kurban untuk beramal saleh, bukan kurban dengan tujuan syirik atau musyrik.

4. Tidak sesuai sunnah Rasulullah SAW
Saat berkurban, ikuti semua sunnah yang dilakukan Rasulullah, mulai dari memilih hewan, doa yang dibaca, hingga memakan daging dari hewan kurban.

Setiap hal baik yang dilakukan Rasulullah SAW adalah kegiatan yang baik jika diikuti, termasuk saat menjalankan kurban. Salah satu hal penting yang harus dilakukan sesuai dengan perilaku Rasulullah saat berkurban adalah memanjatkan doa.(da)