Erick Sumbang Penjualan Tiket ke Palestina, Begini Kata Akademisi



Gemapos.ID (Jakarta) -  Dosen Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara Tia Mariatul Kibtiah mengapresiasi gagasan atau ide Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyumbangkan 10 persen dari hasil penjualan tiket pertandingan timnas Indonesia melawan Palestina untuk warga Palestina.

Menurut Tia, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (12/6/2023), penyumbangan tiket tersebut merupakan wujud dari tegak lurusnya kebijakan luar negeri Indonesia yang mendukung kemerdekaan masyarakat Palestina.
 
“Sumbangan 10 persen dari penjualan tiket pertandingan Timnas Indonesia dan Palestina yang digagas Erick merupakan bagian dari tegak lurusnya kebijakan luar negeri Indonesia yang mendukung kemerdekaan masyarakat Palestina. Karena PSSI merupakan bagian dari pemerintahan Presiden Jokowi, yang dilakukannya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kebijakan luar negeri Indonesia," kata dia.

Tia menambahkan sejatinya pertandingan sepak bola dapat pula menjadi ajang diplomasi bagi Indonesia.

Sementara itu, pendiri Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI) Taufik Jursal Effendi menilai pertandingan timnas Indonesia melawan Palestina dalam Fifa Match Day pada 14 Juni 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya dapat dijadikan ajang pembelajaran teknik sepak bola.

Menurut Taufik, teknik bermain sepak bola dari timnas Palestina berbeda dengan teknik yang diterapkan oleh timnas di Asia ataupun Eropa.

“Karena cara bermain pemain sepak bola Timur Tengah berbeda dengan Asia, maka pada laga nanti, Timnas Indonesia dapat belajar banyak teknik. Mereka tak hanya mengandalkan kecepatan, tetapi juga mengandalkan kekuatan," ujar Taufik.

Dengan adanya pertandingan timnas Indonesia melawan timnas Palestina dan Timnas Argentina, Taufik berharap sepak bola Indonesia tidak tertinggal dengan berbagai negara di Asia.

Taufik juga berharap kepada Ketua umum PSSI Erick Thohir untuk dapat menambah penyelenggaraan kompetisi sepak bola di Indonesia.

“Kompetisi tak hanya di kalangan senior. Erick harus mulai membuat kompetisi dari usia dini mulai dari U-9 sampai U-20. Jika Erick ingin sepak bola Indonesia berprestasi di kemudian hari, ia harus mulai melakukan pembinaan dari usia dini dan memperbanyak kompetisi sepak bola,”ujar Taufik. (rk)