Operator Liga 2 Masih Dipegang PT LIB, Begini Tanggapan Klub

Klub-klub liga 2 Indonesia (ist)
Klub-klub liga 2 Indonesia (ist)

Gemapos.ID (Jakarta) Rencana untuk memiliki operator kompetisi berbeda antara Liga 1 dan Liga 2 batal dilakukan. Klub-klub kompetisi kasta kedua pun memberikan responsnya. Apa kata mereka?

Seperti diketahui, wacana membentuk operator kompetisi berbeda muncul saat sarasehan bersama klub-klub di Liga 1 dan Liga 2 di Surabaya pada Sabtu (4/3).

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menilai perubahan ini akan membuat indrustri kompetisi Liga 2 meningkat. Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sendiri sebelumnya berada di bawah naungan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Sayangnya, rencana tersebut urung terjadi untuk kompetisi musim depan 2023/2024. Ketidaksiapan Liga 2 bikin operator baru menjadi salah satu faktor utamanya. Dalam arti, perlu kesiapan baik itu SDM maupun infrastrukturnya.

"Sementara tetap sama dengan Liga 1 (LIB). Kita lihat tahun depan lagi," kata Erick usai Kongres Biasa PSSI 2023 di Hotel InterContinental, Pondok Indah, Minggu (28/5/2023).
Menanggapi keputusan itu, Manajer Persela Lamongan Fariz Julinar Maurisal mengakui jika banyak tim Liga 2 yang masih dalam transisi sehingga perlu lebih banyak waktu.

"Dari banyak peserta tim Liga 2 sih mungkin masa transisi ya. Jadi mungkin untuk operator yang baru mungkin menurut tim tim itu perlu waktu juga. Seperti itu. Kalau pun (tetap dipegang) LIB sih kita ikut PSSI," kata Fariz kepada pewarta.

"Pasti nanti kita akan ada diskusi di manajer meeting Liga 2 menjelang liga. Dalam diskusi itu pasti tim-tim Liga 2 mungkin juga akan mengutarakan ini sih. Tapi kita percayakan kepada PSSI," ujarnya.

Fariz sendiri tak khawatir jika Liga 2 masih dipegang oleh PT LIB. Ia lebih optimistis jadwal kompetisi tahun ini bakal lebih lancar.

"Untuk saat ini sepertinya kami lebih optimistis ya. Kita lihat dari Ketum PSSI bertemu dengan Polri di awal menyampaikan jadwal liga. Kita sih yakin meski ini di tahun politik ya. Banyak agenda negara. Kita lebih optimis sih di tahun ini lancar sampai tuntas," kata Fariz.
Sementara itu, Manajer Tim Persekat Ersal Aburizal masih menunggu kelanjutannya seperti apa. "Ya kita masih menunggu karena wacana waktu sarasehan kan disampaikan akan diperjuangkan untuk operator baru. Jadi kita masih wait and see," ujarnya terpisah.

"Dan di momen hari ini yang paling kita ingin itu adalah estimasi mulai liga. Itu kan yang awal November dimajuin jadi September tadi kan. Ini yang paling penting. Kalau masalah operator sih nomor 2. Penyampaian dari Pak Ketum. Pastinya nanti kan ada di manajer meeting. Ada manajer meeting yang harus dikumpulkan. Nah itu kepastiannya nanti di sana," Ersal mengungkapkan.

Lebih dari itu, Ersal juga masih ingin tahu lebih detail soal kelebihan dan kekurangan dari pergantian operator baru.

"Ya kita sendiri kan belum tahu konsep kalau operatornya dipisah itu kayak apa. Kelebihan dan kekurangannya gimana. Jadi kita enggak juga ingin minta operator tapi nggak ada kajiannya," ujarnya.

"Siapa tahu dengan kita mandiri tapi banyak kita perlu kerja keras. Kita memikirkan tim juga perlu kerja keras, lalu diminta pikirin operator baru. Jadi kita tunggu sih kajiannya gimana. Yang jelas kita lebih tertarik operator baru tentunya. Cuma kajiannya harus lebih mendalam," Ersal mempertegas.(da)