Samsung Latih Ribuan Siswa SMK dan MA Ciptakan Produk IoT

Sejumlah siswa peserta Program Samsung Innovation Campus (SIC). (ant)
Sejumlah siswa peserta Program Samsung Innovation Campus (SIC). (ant)

Gemapos.ID (Jakarta) - Ribuan siswa dari SMK dan MA di Indonesia dilatih untuk mampu menciptakan produk Internet of Things (IoT) melalui Program Samsung Innovation Campus (SIC) yang sekarang telah memasuki batch 4.

Pada SIC Batch 4 ini, dari 4.390 siswa SMK dan MA yang mendaftar, sebanyak 1.106 siswa lolos ke Stage 2: Innovation Hackaton dan mengikuti pelatihan selama 5 minggu.

"SIC melatih talenta muda Indonesia dengan keterampilan IoT dan design thinking untuk membangun solusi-solusi IoT yang nyata dan bermanfaat untuk memecahkan masalah sehari-hari di sekitar kita," kata Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia Ennita Pramono dalam siaran pers, Kamis.

Dengan kompetensi itu, Samsung berharap para peserta SIC akan memiliki daya saing yang tinggi dengan keterampilan abad 21 di tengah arus deras digitalisasi dan memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.

Innovation Hackaton--yang diajarkan di stage 2--adalah pelatihan empati dan keterampilan pemecahan masalah yang saat ini penting dikuasai dalam bagian keterampilan abad 21.

Misi utamanya menyelesaikan masalah yang ditemukan sehari-hari dengan teknologi IoT. Ide solusi akan dikembangkan menjadi prototipe produk IoT.

Materi yang akan disampaikan dalam tahap Hackathon Innovation adalah problem definition-explore, ideation-experiment, prototyping-imagines, dan pitching storytelling.



Pada stage ini para peserta akan mendapat pelatihan dari para mentor profesional untuk menemukan masalah sehari-hari di sekitar mereka, mengidentifikasi solusinya, dan mendesain sebuah solusi digital yang bisa mereka kembangkan menjadi sebuah produk nyata.

"Harapannya, pelatihan ini akan membentuk landasan yang kuat bagi para peserta saat mereka menghadapi pembelajaran lebih lanjut di lapangan maupun dalam mengembangkan keterampilan yang akan membantu mereka mencapai karier di masa depan," kata William Hendradjaja, Co-Founder Skilvul.

Dalam pengembangannya peserta bersinggungan dengan coding and programming dengan bahasa pemrograman Python dan penggunaan perangkat mikrokontroler, Rasberry Pi 4 serta beberapa alat sensor tambahan.

Di akhir rangkaian pelatihan ini, peserta diharapkan dapat mewujudkan prototipe produk IoT, meningkatkan keterampilan mereka sebagai pembuat (creator) bukan hanya pengguna (consumer).

Di Indonesia, pemanfaatan Artificial Intelligence dan IoT sudah menjangkau berbagai lini usaha, seperti manufaktur, energi, perikanan, bahkan finansial dan e-commerce. Bentuk lain pemanfaatan IoT adalah dalam perangkat penunjang pekerjaan dan rumah tangga. Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI) mencatat, IOT di Indonesia tumbuh lebih dari 10 persen setiap tahun.

Potensi pendapatan jasa pelayanan berbasis IoT atau e-services, menurut sejumlah lembaga, mencapai 2,46 miliar dolar AS pada 2022. Volume pasar ini diprediksi meningkat menjadi 3,87 miliar dolar AS pada 2026. Namun, ada banyak tantangan dari sisi tenaga kerja, infrastruktur, hingga riset. (ft)