Gemapos.ID (Jakarta) - Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) dan Lembaga Nasional Single Window (LNSW) menggelar sosialisasi pengimplementasian kode 952 pada modul Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) kepada asosiasi pelaku usaha.

"Kode 952 merupakan kodifikasi yang digunakan eksportir dalam pelaporan produk halal pada PEB. Ini (sosialisasi) merupakan ikhtiar pemerintah, untuk memastikan semua produk ekspor bersertifikat halal dapat tercatat dengan baik," kata Kepala BPJPH Aqil Irham di Jakarta pada Selasa (31/1/2023). 

Pencatatan ini untuk memantau pergerakan produk halal Indonesia di pasar global. 

Jadi, para eksportir diminta memperoleh sertifikasi halal dari BPJPH supaya bisa melakukan pengisian Kode 952 saat proses pemberitahuan ekspor.

Sosialisasi ini untuk memperkuat rantai ekosistem halal di Indonesia dan menjadikan sebagai produsen produk halal terbesar di dunia pada 2024.

"Data yang rapi ini kita harapkan dengan begitu dapat mendongkrak ranking Indonesia sebagai pemasok produk halal nomor satu dunia," ucapnya.

Pelaku usaha diminta segera menyertifikatkan produk halalnya lantaran belum dilakukannya. Pasalnya, pasar lokal dibanjiri produk asing. 

Pada waktu dekat sebanyak 104 Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN) dari 44 negara akan bekerja sama saling pengakuan standar halal.

Kepala LNSW Mochammad Agus Rofiudin menambahkan pertemuan dengan para eksportir ini untuk mempercepat perusahaan-perusahaan yang belum mencantumkan sertifikat halalnya di dokumen PEB.

Jadi, ini dapat segera menautkan sehingga secara statistik tervalidasi dengan baik

Realisasi ekspor kode 952 sampai hari ini sudah mencapai 1.356 jumlah PEB yang tersebar ke berbagai belahan dunia.

"Untuk komoditas ekspor produk halal perkembangannya sudah sangat bagus, dari sebelumnya hanya dua perusahaan saat ini sudah mencapai 95 perusahaan," ucapnya.