Gemapos.ID (Jakarta) - Setiap hunian untuk satu keluarga disarankan memiliki dapur, karena kegiatan memasak jauh lebih efisien dibandingkan terus membeli makanan dan minuman (mamin). Hal ini bisa menjadi acara keluarga di saat semua anggota sedang tidak memiliki aktivitas padat.
Namun, kegiatan memasak menjadi kurang maksimal tatkala bentuk dan luas dapur tidak bisa memenuhi kebutuhan. Karena, semula dapur dibangun hanya bagi pasangan yang baru menikah dengan kegiatan memasak sesekali waktu saja.
Saat anak-anak tumbuh dewasa mulai perlu dipikirkan untuk bisa memasak mamin dalam jumlah lebih besar dan beragam. Kondisi ini bisa menjadi pertimbangan merenovasi dapur.
Namun, merenovasi tidak bisa dilakukan tanpa perencanaan yang matang mulai dari bujet yang dimiliki sampai apa fungsi dapur yang dibutuhkan. Bujet perlu diperharikan supaya anggaran yang dikeluarkan ketika merenovasi sesuai dengan yang tersedia.
Fungsi dapur perlu dipertimbangan saat merenovasi supaya tidak mubazir pemakaiannya. Apalagi, bagi tempat tinggal yang terbatas mesti dipikirkan apakah ini perlu disatukan dengan tempat makan.
Nilai-nilai estetika juga mesti mendapatkan perhatian supaya dapur terasa nyaman saat memasak dan tidak terkesan kumuh. Jika ini tidak diperhatikan, maka dapur menjadi tempat menjijikan, bahkan menjadi sarang hewn-hewan pencari sisa makanan.
Dengan demikian, ketersediaan tempat pembuangan sisa makanan perlu dipikirkan supaya tidak mengundang binatang-binatang seperti tikus, kecoa, dan semut.
Hal ini dibarengi dengan ketersediaan air bersih tidak hanya untuk kebutuhan memasak, tetapi mencuci bahan makanan mentah dan alat-alat memasak.
Dari kebutuhan tadi dibutuhkan saluran pembuangan air dengan pipa-pipa yang tidak mudah tersumbat. Penempatan ini juga perlu rapi supaya tidak merusak pemandangan kerapihan dapur.
Ketersediaan air untuk kebutuhan tadi tidak hanya perlu diperhatikan dari sumbernya saja, namun bagaimana itu mengalirkan ke dapur. Untuk itu dibutuhkan aliran listrik untuk mengalirkannya.
Aliran listrik juga dibutuhkan untuk mengoperasikan alat-alat memasak modern seperti rice cooker, mixer, dan juicer. Sebelumnya, ini dibutuhkan untuk mengaliri alat penerangan.
Penempatan sumber listrik seperti stop kontak harus dilakukan secara babrakjaenar supaya tidak hanya aman bagi alat-alat memasak dan jangkauan pengguna. Namun, ini tidak bertabrakan dengan air supaya tidak terjadi konsleting.
Sekali lagi konsekuensi luas rumah yang kecil memaksa tidak hanya ruang makan keluarga yang terdapat di dapur. Namun, kegiatan mencuci pakaian dengan tangan atau mesin cuci juga terjadi di sana.
Dengan begitu renovasi dapur mesti dilakukan secara cermat atas berbagai kondisi tadi. Pemilik rumah perlu membicarakan dengan tukang yang akan melakukan kegiatan tersebut. (mam)
