Penangkar Anggrek Gunung Merapi

anggrek khas merapi
anggrek khas merapi
Gemapos.id (Yogyakarta) - Seorang pria dari desa Turgo, lereng selatan Gunung Merapi menyelamatkan dan membuat penangkaran tanaman anggrek khas gunung merapi anggrek pandan (Vanda Tricolor). Dia rela menjelajah ke dalam hutan untuk menyelamatkan anggrek khas merapi itu sejak 20 tahun lalu. Menurutnya, anggrek merupakan suatu anugerah kecil yang diberikan oleh Tuhan mempunyai nilai manfaat yang besar. "Multiguna seperti mahkota," kata Muslimin. Selain itu membudidayakan tanaman itu. Dia juga mempersilahkan siapa saja untuk mengadopsi tanamannya, tetapi bukan untuk dibawa pulang melainkan dikembalikan ke habitatnya. Hingga kini dari sekitar 110 spesies yang dia temukan, sekitar 80 spesies berhasil dia budidayakan. Hal ini dia lakukan untuk menyelamatkan spesies anggrek panda yang hampir punah karena erupsi gunung merapi dan kebakaran hutan yang melanda kawasan itu hingga menyebabkan hilangnya habitat alami anggrek pandan. Sebelum erupsi, hutan di kawasan itu sangat lebat dan menyimpan banyak sekali aneka flora dan fauna. Sementara itu, peneliti mengatakan ini tidak hanya menjadi sebuah konservasi, ini juga dapat dijadikan edukasi dan ekowisata. Dukungan dari warga diluar desa Turgo juga sangat diperlukan untuk menyelamatkan spesies ini. Ketika warga luar desa datang ke Turgo, mereka tidak hanya melihat anggrek di dalam greenhouse tetapi bisa diantarkan melihat anggrek yang sudah di kembalikan di alam aslinya. "Itu termasuk kegiatan ekonomi," ujar Peneliti lingkungan dari USD Yogyakarta, sulistiyono. Selain itu Muslimin bercita-cita membangun musium hidup untuk menjaga kelestarian dari tanaman langka ini.(bbc/aan)