Dwi Budi Martono, Mengabdi Sambil Salurkan Hobi

bpn
bpn
Jakarta - Sabtu, 7 Maret 2020, Tim Davis Indonesia bertemu Tim Davis Kenya dalam pertandingan tenis World Group II Davis Cup 2020 di Gelora Bung Karno (GBK) Center Court, Jakarta. David Agung Susanto dkk. menang telak 3-0. Ini merupakan perjuangan awal Tim Davis Indonesia untuk merangkak naik ke Grup Dunia seperti tahun 1983-1989.
Kemenangan tersebut merupakan kerja keras semua tim, mulai dari pemain, pelatih, _offisial team_, hingga sang manajer, Dwi Budi Martono. Siapakah dia? bagi yang belum kenal, Dwi Budi Martono adalah seorang Direktur Pemetaan Tematik pada Direktorat Jenderal Infrastruktur Keagrariaan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Menjadi manajer Tim Davis Indonesia sangat mengejutkan, untuk itu kami meminta wawancara singkat dengan manajer sekaligus Direktur Pemetaan Tematik. "Sudah menunggu lama mas?" kata Dwi Budi Martono sambil bersalaman dengan kami ketika sampai di tempat latihan Tim Davis Indonesia. Dengan senyum, Ia membuka pernyataan bahwa ia memang mencintai olahraga tenis ini sejak kecil.
"Sejak kecil saya menyukai olahraga ini. Saya sudah bermain di kompetisi lokal waktu masih kecil dulu dan saat mahasiswa saya ikut tim Pekan Olahraga Nasional (PON) Provinsi D.I. Yogyakarta. Saya ditunjuk sebagai manajer Tim Davis sekarang, perasaan sangat senang sekali dan ini bentuk pengabdian saya kepada negeri ini," kata Dwi Budi Martono saat diwawancarai Tim Humas Kementerian ATR/BPN di tempat latihan Tim Davis Indonesia, Jakarta, Rabu (04/03/2020).
Berbeda profesi yang diemban tidak membuat Dwi Budi Martono kerepotan, justru ia sangat menikmati. "Kita semua diberi waktu 24 jam dalam sehari, tujuh hari dalam seminggu pasti cukup jika kita bisa mengatur dan memanfaatkan waktu tersebut. Namun, apabila kita tidak bisa memanfaatkan waktu tersebut, kita pasti akan merasa waktu yang banyak tersebut juga kurang. Yang penting, kita berkoordinasi dengan atasan maupun bawahan jika mengenai pekerjaan di kantor," kata Dwi Budi Martono.
Ia juga berpesan kepada generasi muda di Kementerian ATR/BPN agar dapat memanfaatkan waktu. "Gunakan waktu secara arif dan bijaksana. Kalau kita bisa katakan waktu ini terbatas, namun bisa dikatakan cukup apabila kita mampu memanfaatkannya secara baik. Yang penting ingat tiga hal, istirahat cukup, makan baik, serta bergerak yang cukup," pesan Dwi Budi Martono.
Tenis bukan olahraga yang digemari masyarakat di Indonesia, namun sebagai manajer, Dwi Budi Martono sudah memiliki strategi untuk membuat Tim Davis Indonesia berprestasi sehingga mendapat sambutan dimasyarakat. "Teknisnya, banyak petenis Indonesia diikutkan kedalam turnamen internasional. Selain itu kami juga merekrut pelatih asal Belanda, Frank van Fraeyenhove. Kami juga mengombinasikan antara pemain senior dan junior sehingga regenerasi terjaga," ungkap Manajer Tim Davis Indonesia.
Sebagai manajer ia optimis bahwa Indonesia bisa menang lawan Kenya. "Peringkat Kenya lebih baik namun kita main di Jakarta. Ada dukungan. Untuk itu, saya yakin Indonesia menang," kata Dwi Budi Martono.(AAN)