Petugas Kloter Wajib Punya Kemampuan Manajerial

ss
ss
Pontianak (Kemenag) --- Kementerian Agama menekankan kemampuan manajerial menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki oleh para petugas haji, khususnya bagi mereka yang bertugas menyertai jemaah atau petugas kloter (kelompok terbang). Hal ini disampaikan Direktur Bina Haji Kementerian Agama Khoirizi H. Dasir saat memberikan materi pada Orientasi Perhajian Bagi Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah  dan Kepala Bidang Kesra Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat, di Pontianak. “Petugas kloter harus punya kemampuan manajerial yang baik. Petugas kloter tersebut harus bisa mengatur jadwal dan pergerakan jemaahnya,” tandas Khoirizi, Selasa (03/03). Keberadaan Kepala Regu (Karu) atau Kepala Rombongan (Karom) dalam masing-masing kloter, menurut Khoirizi tidak menggugurkan kewajiban para petugas kloter untuk memiliki kemampuan manajerial yang baik. “Saya tegaskan, Karu dan Karom bukan petugas haji, tetapi hanya perangkat kloter. Sehingga mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengatur jemaah. Yang memiliki kewenangan mengatur jemaah adalah petugas haji, petugas kloter,” tandas Khoirizi. Perlu diketahui, berdasarkan UU Nomor 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Kelompok Terbang (PPIH Kloter) terdiri dari ketua kloter, pembimbing ibadah haji, serta petugas kesehatan haji. Mereka bertugas untuk menyertai jemaah mulai dari diberangkatkan dari tanah air, selama di tanah suci, hingga kembali lagi ke tanah air. Tak hanya itu, Khoirizi pun mengingatkan bahwa petugas kloter juga mengemban tanggung jawab untuk membawa jemaah memperoleh predikat haji mabrur. “Untuk itu, petugas kloter wajib berusaha meningkatkan keimanan jemaahnya, sehingga mereka memiliki predikat haji mabrur yang sempurna,” pesan Khoirizi yang juga pernah menjabat sebagai Kasubdit Bina Petugas Haji ini. Di sinilah, Khoirizi menambahkan, pentingnya mengubah pola pikir yang dimiliki oleh para petugas haji. “Mind set harus diubah. Saat mendaftarkan diri jadi petugas haji, jangan berpikiran mau berhaji. Tapi, menjadi petugas yang dapat melayani, membina, dan melindungi jemaah hajinya,” tegas Khoirizi.(AAN)