Wamenlu RI Temui Delegasi PBB bidang Counter-Terrorism
Selama kunjungan, para pejabat tinggi membahas kontribusi positif Indonesia untuk United Nations Global Counter-Terrorism Strategy (UNGCTS); berbagi best practice Indonesia dalam pencegahan dan penanggulangan terorisme, termasuk implementasi strategi prosekusi/penuntutan, rehabilitasi, dan reintegrasi (PRR) dan strategi penanggulangan pendanaan terorisme melalui integrasi financial intelligence; dan potensi kerja sama untuk UN Counter Terrorism Week di bulan Juni mendatang.
Apresiasi delegasi PBB terhadap Indonesia dengan ditampilkannya 'whole of government' approach, khususnya implementasi soft approach seperti deradikaliasi di lembaga pemasyarakatan dan rehabilitasi anak serta pelibatan organisasi masyarakat sipil dalam pencegahan dan penanggulangan radikalisasi. Ditekankan pula pentingnya capacity building untuk frontliners seperti penyidik, penuntut, petugas lembaga pemasyarakatan, dan pekerja sosial.
Delegasi PBB juga mengakui 'whole of society' approach yang melibatkan korban, organisasi masyarakat madani, dan Pemri dalam upaya penanggulangan terorisme, seperti pendekatan budaya, engagement victim dan pelaku, serta pentingnya rekonsiliasi di samping penuntutan.
Selain itu, delegasi PBB juga menggarisbawahi potensi kerja sama regional dan upaya bersama untuk memberantas terorisme di kawasan Asia Tenggara.
Rangkaian kegiatan delegasi PBB meliputi pertemuan dengan Menko Polhukam, Wamenlu, Kepala BNPT, Kepala PPATK, Dirjen Pemasyaratan Kemenkumham dan sejumlah organisasi masyarakat madani (CSO) dan korban terorisme, Sekjen ASEAN, perwakilan Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ) serta melakukan kunjungan ke Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) "Handayani".(AAN)