Observasi WNI ABK Dilakukan Sangat Hati-hati
"Dulunya pulau ini adalah tempat rehabilitasi narkoba. Fasilitasnya lengkap, ada AC-nya juga sama seperti waktu observasi di Natuna dan kita akan pastikan mereka nyaman," tutur Muhadjir. Sedangkan, untuk proses evakuasi terhadap ABK WNI Diamond Princess yang saat ini masih berada di Perairan Yokohama, Jepang, pemerintah akan sangat berhati-hati dan bertanggung jawab untuk mengamankan dan mengobservasi ABK tersebut, terlebih 264 juta masyarakat Indonesia. "Pemerintah Indonesia melalui Kemlu akan tetap menjalin komunikasi intensif dan kerja sama dengan Pemerintah Jepang dalam penanganan WNI ABK Diamond Princess di Jepang," tandas Menko PMK. Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto secara tegas menyatakan 188 WNI ABK yang akan dievakuasi dari Kapal World Dream dalam keadaan sehat. Mereka semua sudah mengantongi sertifikat sehat dari Hongkong dan jaminan sehat dari pihak Kapal World Dream. "Tetapi apapun, arahan Pak Presiden semua harus dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian. Beberapa skenario juga sudah kita siapkan, semoga semua bisa berjalan dengan baik," pungkas Menkes.(AAN)