PLTP Muara Laboh Tahap I Terangi 340 Ribu Rumah, Serap 1.800 Tenaga Kerja
Pembangunan PLTP Muara Laboh I sendiri menghabiskan dana sekitar Rp 8 Triliun dan menjadi WKP yang pertama kali dikeluarkan oleh Kementerian ESDM untuk panas bumi di Provinsi Sumatera Barat. "Dengan beroperasinya PLTP Muara Laboh Tahap I diharapkan dapat menjadi solusi krisis kelistrikan untuk daerah Sumatera khususnya daerah Solok Selatan, selain itu juga ke depannya akan memacu lebih banyak investasi yang masuk untuk mengembangkan potensi panas bumi yang lain sehingga gerak perekonomian pun bertambah," tandas Agung. Selain meningkatkan keandalan pasokan, tambahan daya listrik dari PLTP Muara Laboh ini juga menambah bauran porsi EBT sebesar 1,93 persen di Sumatera dan hingga 1,94 persen di Sumatera Barat. Sumatera Barat tercatat memiliki potensi panas bumi mencapai 1.700 MW di 17 titik. PLTP Muara Laboh dikembangkan melalui PT SEML yang merupakan perusahaan patungan Supreme Energy, ENGIE dari Perancis dan Sumitomo Corp asal Jepang. Untuk PLTP Muara Laboh 1, SEML mengebor 18 sumur yang terdiri atas enam sumur eksplorasi dan 12 sumur produksi masing-masing sembilan sumur pengembangandan tiga sumur injeksi. Saat ini PT SEML sedang melakukan pembicaraan perjanjian jual beli listrk (Power Purchase Agreement/PPA) Muara Laboh Tahap II dengan PT PLN (Persero). (AAN)