Gelar Bimtek PKL, Kemendag Percepat Implementasi Industri 4.0

ccc
ccc
Kementerian Perdagangan mempercepat implementasi revolusi industri 4.0 pada pasar lelang komoditas (PLK) dengan menggelar bimbingan teknis (bimtek) PLK pada 11─14 Februari 2020 di Medan, Sumatra Utara. Kegiatan diselenggarakan sebagai manajemen pengetahuan mengenai sistem pasar lelang terpadu (SPLT). Bimtek PLK bertujuan mencetak sumber daya manusia yang menguasai SPLT sehingga sistem tersebut dapat diimplementasikan dalam penyelenggaraan PLK. Implementasi ini dilakukan tidak hanya pada proses industri di hulu, tetapi juga sampai proses pemasaran di hilir untuk menghasilkan model perdagangan yang lebih efisien, praktis, serta aman dalam bertransaksi. ”Bimtek pasar lelang merupakan ujung tombak implementasi SPLT. Melalui bimtek ini, seluruh peserta diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dalam memajukan kegiatan PLK di masingmasing daerah. Peserta yang sudah menguasai SPLT juga diharapkan melakukan diseminasi kepada operator lainnya sehingga kegiatan PLK mampu meningkatkan konstribusi kegiatan perdagangan berjangka komoditi pada perekonomian nasional,” ujar Kepala Badan Pengawas Perdagagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Tjahya Widayanti. Menurut Tjahya, PLK merupakan salah satu instrumen untuk menciptakan harga yang transparan sehingga dapat memberikan keuntungan bagi pelaku usaha, penjual, dan pembeli. Berdirinya PLK bertujuan memperpendek mata rantai perdagangan, memberikan kepastian harga, membangun dan memperluas jaringan usaha, serta menjamin penyerahan komoditas sesuai kebutuhan. ”Strategi pengembangan PLK saat ini diarahkan pada revitalisasi pasar lelang yang mengedepankan kemandirian dan profesionalisme. Dengan adanya revitalisasi pasar lelang diharapkan akan dibentuk lembaga penyelenggara pasar lelang yang mampu melihat peluang bisnis dalam pengembangkan pasar lelang yang mendukung pemasaran komoditas di Indonesia. Termasuk potensi PLK untuk mendukung ekspor komoditas pada produk yang disimpan di gudang sistem resi gudang (SRG) dan diperdagangkan melalui transaksi multilateral di bursa berjangka komoditi," tutur Tjahya. Pengembangan revitalisasi pasar lelang, lanjut Tjahya, tidak terlepas dari dinamika yang muncul. Dengan revitalisasi diharapkan pasar lelang akan semakin fokus pada komoditi unggulan daerah setempat dan fokus memantau penyelesaian transaksi lelang, meningkatkan pengawasan pelaksanaan lelang, serta hanya memfasilitasi transaksi di arena lelang sehingga peserta lain mendapatkan kesempatan melakukan penawaran.(AAN)