PBB Tanggapi Aksi Kudeta Milter di Myanmar

Myanmar2
Myanmar2
Gemapos.ID (Myanmar) - Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane Dujarric, Sektretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melaknat penahanan Aung San Suu Kyi dan beberapa pemimpin politik senior Myanmar lainnya. Setelah melakukan penangkapan, pihak militer Myanmar mendeklarasikan status kedaruratan sehingga saat ini kekuasaan Myanmar dipegang oleh pimpinan pasukan bersenjata, Jenderal Senior Min Aung Hlaing. Mereka menyatakan bahwa hal ini adalah bentuk respon dari kecurangan pemilu pada tahun lalu. Antonio juga mendesak pihak militer untuk menghormati rakyat Myanmar. Menurutnya ini adalah serangan yang serius terhadap reformasi demokratis. “Semua pemimpin harus bersikap untuk kepentingan terbesar dalam reformasi demokrasi Myanmar, dengan melakukan dialog yang bermakna, menahan diri dari kekerasan, dan menghormati hak asasi manusia serta kebebasan fundamental,” jelasnya lebih lanjut. Singapura pun menunjukkan rasa simpati terhadap kejadian ini dan meminta semua pihak untuk menahan diri dan memilih jalan yang menghasilkan perdamaian. “Singapura menyampaikan keprihatinan mendalam atas situasi terkini di Myanmar. Kami mengamati situai ini secara lekat dan berharap semua pihak yang terlibat akan menahan diri, mengutamakan dialog, dan bekerja untuk hasil yang positif dan damai,” tulis Kementerian Luar Negeri Singapura dalam surel yang dikirimkan.