Pembangunan Dry Dam Ciawi Masuki Tahap Konstruksi Tubuh Bendungan
“Untuk itu disampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga/masyarakat yang ada di sekitar pembangunan bendungan ini yang telah rela melepaskan tanahnya guna keperluan pembangunan ini, serta dukungan masyarakat yang berupa moril dan materiil untuk pelaksanaan pembangunan bendungan untuk membantu pengendalian banjir dari hulu Ciliwung ke hilir Jakarta. Pola kolaborasi antara Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten yang sangat baik akan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," ujar Widiarto. Sementara itu Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Ditjen SDA Kementerian PUPR Bambang Hidayah mengatakan, dengan pengelakan sungai Ciliwung ke saluran pengelak (bottom outlet), merupakan tanda akan dimulainya pelaksanaan pekerjaan bangunan utama, yang meliputi pekerjaan galian pondasi tubuh bendungan, perbaikan pondasi bendungan, dan pekerjaan timbunan tubuh bendungan. Menurut Bambang, proses pembebasan lahan pembanguan Bendungan Ciawi (Cipayung) menjadi pengalaman yang sangat berharga sejak proses pengumpulan data awal yang melibatkan langsung jajaran di tingkat kecamatan, desa serta pemuka masyarakat yang kemudian dilanjutkan oleh BPN Kabupaten Bogor dan BPKP Pusat. "Progres pembebasan lahan sebesar 92% dengan lahan yang telah dibebaskan seluas 66.10 Hektare (Ha) sebanyak 862 bidang dari total kebutuhan lahan seluas 78.35 Ha sebanyak 935 bidang. Sedangkan sisanya untuk lahan yang belum bebas akan dituntaskan pada akhir Maret 2020," ungkapnya. Kontrak pekerjaan Bendungan Ciawi ditandatangani pada 23 November 2016 dengan kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya dan PT. Sacna. Pembangunannya telah mulai pada 2 Desember 2016 dijadwalkan selesai awal 2021, namun ditargetkan dapat selesai lebih cepat pada akhir tahun 2020. Bendungan Ciawi dibangun dengan biaya sebesar Rp 798,7 miliar. Turut hadir dalam acara tersebut, Direktur Pengawasan Bidang Infrastruktur, Tata Ruang dan Perhubungan Roely Kadir, Asisten Deputi Infrastruktur Sumber Daya Air Kemenko Perekonomian, Direktur Pengairan dan Irigasi Bappenas Abdul Malik Sadat Idris, Kepala Dinas SDA Provinsi Jabar Linda Al Amin, Kadis SDA Kab Bogor, Kepala Pusat Bendungan Kementerian PUPR Ni Made Sumiarsih, Direktur Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Kementerian PUPR Fauzi Idris, Direktur Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air Kementerian PUPR Edy Juharsyah, Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Kementerian PUPR Agung Juhartono, Kepala Pusat Air Tanah dan Air Baku Kementerian PUPR Iriandi Azwartika, dan Kepala Balai Bendungan Kementerian PUPR Bastari.(AAN)