Gatot Nurmantyo Tolak Tanda Jasa dari Jokowi

Heru Budi Hartono
Heru Budi Hartono
Gemapos.ID (Jakarta) - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo tidak menghadiri acara pemberian tanda jasa Bintang Mahaputera oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Karena, dia tidak setuju ini diberikan saat pandemi Covid-19 dan memberikan perhatian kepada TNI. "Negara telah melaksanakan tugas dan kewajiban untuk memberikan kepada para mantan menteri pejabat tinggi yang memang patut diberikan," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di lingkungan istana kepresidenan Jakarta pada Rabu (11/11/2020). Alasan Gatot tidak menghadiri pemberian tanda jasa Bintang Mahaputera telah disaampaikan kepada Istana Negara melalui surat. Sebelumnya, pemberian ini telah diproses Dewan Gelar Kehormatan. "Kalau tidak hadir ya mungkin tanda jasanya diserahkan ke negara lagi," ujarnya. Gatot diberikan gelar Bintang Mahaputera atas pengabdiannya selama menjadi Panglima TNI periode 2015-2017. Jokowi juga memberikan gelar yang sama kepada 46 orang yang terdiri dari Bintang Mahaputera Adipradana kepada 32 orang. Mereka adalah beberapa hakim Mahkamah Konstitusi periode 2018-2023 dan para menteri Kabinet Kerja periode 2014-2019. Menteri-menteri itu adalah Susi Pudjiastuti, Retno Marsudi, Puan Maharani, Airlangga Hartarto, dan Luhut Binsar Pandjaitan

Kemudian, Bintang Jasa Pratama kepada 14 orang dokter dan perawat yang telah meninggal dunia serta Bintang Jasa Nararya kepada 9 orang dokter dan perawat. Dengan demikian Jokowi telah memberikan tanda jasa kepada 71 orang untuk mantan pejabat tinggi dari kalangan menteri, TNI/Polri, Panglima TNI, Kapolri yang pada saat periode sebelumnya menjabat. "Beberapa yang tidak hadir karena dalam kondisi kurang sehat, ada juga yang orang tuanya dalam kondisi sakit lalu beberapa pejabat yang sekarang menjabat beliau ada tugas khusus," ucapnya. Gatot merupakan deklarator gerakan bernama Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) bersama Din Syamsuddin dan beberapa tokoh lainnya. Salah satu deklarator KAMI, Marwan Batubara menganggap pemberian penghargaan itu merupakan salah satu upaya pemerintah melemahkan semangat oposisi. Dia mengungkapkan sebagian besar anggota KAMI sepakat agar Gatot menolak pemberian penghargaan dari Jokowi. (moc)