Penerimaan Pajak Turun Sebesar 14,1%

sri mulyani 2
sri mulyani 2
Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan realisasi penerimaan perpajakan sebesar Rp892,4 triliun sampai 30 September 2020. Angka ini turun sebesar 14,1% dibandingkan periode sama pada 2019 mencapai Rp1.039,4 triliun. “Sebagian besar jenis pajak mengalami tekanan seiring perlambatan kegiatan ekonomi dan meningkatnya pemanfaatan insentif dan restitusi pajak dan penerapan diskon pajak 50%,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Senin (19/10/2020). Dari dua jenis penerimaan perpajakan hanya penerimaan dari bea cukai yang tumbuh positif, sedangkan penerimaan dari sektor pajak tumbuh negatif. Realisasi penerimaan pajak termasuk pajak penghasilan (PPh) migas mencapai Rp750,6 triliun. Angka ini turun 16,9% dibandingkan periode sama 2019 yang mencapai Rp902,79 triliun. Untuk penerimaan bea cukai mencapai Rp141,8 triliun atau tumbuh 3,8% dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp136,66 triliun. Sri Mulyani meneruskan penerimaan pajak dari sektor PPh migas mencapai Rp23,6 triliun atau turun 45,3% dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp43,2 triliun. Sektor pajak non-migas mencapai Rp727 triliun atau turun 15,4% dari tahun sebelumnya mencapai Rp859,6 triliun. "Untuk sektor-sektor di bawah pajak non-migas adalah PPh nonmigas mencapai Rp418,2 triliun atau 16,9%," ujarnya. Pajak pertambahan nilai (PPN) mencapai Rp290,3 triliun atau turun 13,6%. Pajak bumi dan bangunan (PBB) mencapai Rp14 triliun atau turun 9,6% dan pajak lainnya mencapai Rp4,5 triliun atau turun 6,4%. Untuk kepabeanan dan cukai meski keseluruhan tumbuh positif, tapi beberapa sektor mengalami penurunan hanya realisasi penerimaan cukai yang tumbuh positif. Penerimaan cukai mencapai Rp115,3 triliun atau tumbuh 7,2% dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp107,5 triliun. "Penerimaan cukai yang tumbuh positif ini didorong penerimaan cukai dari hasil tembakau realisasinya mencapai Rp111,46 triliun atau tumbuh 8,53%," jelasnya. Sektor lainnya yakni bea masuk dan keluar masing-masing mencapai Rp24,3 triliun dan Rp2,2 triliun atau turun 9,6% dan 2,4%. (adm)