Penilaian IDI Tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga

PB IDI2
PB IDI2
Gemapos.ID (Jakarta) - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) merekomendasikan vaksinasi dosis ketiga atau penguat (booster) bagi masyarakat umum sebagai skenario kedua bila Indonesia mengalami kegagalan herd immunity atau kekebalan kelompok. Hal ini merupakan skenario kedua, apabila herd immunity tidak tercapai, sehingga (peserta vaksinasi) yang bulan Januari, Februari, Maret, April 2021 itu perlu dilakukan booster karena antibodinya sudah turun. "Analisa PB-IDI,  vaksin Sinovac dalam waktu enam hingga 12 bulan sudah harus dilakukan booster. sehingga ini harus diantisipasi apabila kecepatan vaksinasi tak tercapai," kata Wakil Ketua Umum PB-IDI Slamet Budiarto dalam agenda rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI yang dipantau secara virtual dari Jakarta pada Rabu (25/6/2021). Kecepatan vaksinasi dosis kedua di Indonesia sudah mencapai 594.774 per hari dari total sasaran 208 juta orang. Jika 600.000 orang divaksin per hari, maka butuh tujuh hingga delapan bulan untuk terjadi herd immunity.  "Kekebalan kelompok dapat dicapai melalui dua hal, yakni melalui infeksi secara alamiah dengan risiko kematian yang banyak atau melalui vaksinasi Covid-19," tuturnya. Dengan demikian, dibutuhkan analisa yang mendalam untuk menentukan jumlah penduduk yang divaksin di Indonesia. Berdasarkan jurnal yang dikeluarkan oleh Australia, bahwa dengan efikasi vaksin 95%, untuk mencapai herd immunity minimal adalah 63 persen populasi penduduk divaksin. Kalau efikasi vaksinnya 90% minimal vaksinasi mencakup 66% penduduk. Jika efikasi 80%, minimal 75% populasi harus tervaksin. Sementara jika efikasi 70%, maka 86% populasi harus tervaksin. "Sampai kalau efikasi vaksin 50 persen, itu tidak akan tercapai herd immunity," tuturnya. Slamet meneruskan efikasi vaksin Sinovac yang telah disuntikan kepada masyarakat sepanjang Januari hingga April 2021 sebesar 70% berarti 86% jumlah penduduk harus dilakukan vaksinasi. PB IDI mengusulkan kepada pemerintah untuk mengkaji secara mendalam target sasaran vaksinasi sebanyak 208 juta orang di Indonesia. "Jadi  mungkin  ada rencana kedua apabila sampai 208 juta ini tidak terjadi herd immunity berarti kan diperluas, artinya ketersediaan vaksin juga harus diperbanyak," ujarnya.