Soal Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Jangan Didegradasi, Beliau Tokoh Nasional

Capres nomor urut 1, Anies Baswedan. (gemapos/pks.id)
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan. (gemapos/pks.id)

Gemapos.ID (Jakarta) - Presiden PKS Ahmad Syaikhu buka suara terkait peluang Anies Baswedan kembali maju di Pilkada DKI Jakarta usai kalah di Pilpres 2024. Menurutnya, Pilkada justru akan mendegradasi Anies yang sudah dianggap menjadi tokoh nasional.

Hal tersebut disampaikan Ahmad saat Jumpa pers usai pertemuan dengan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024). 

Saat ditanya soal peluang Anies maju Pilkada Jakarta, Syaikhu mengatakan dengan maju sebagai capres, itu merupakan pertanda Anies sudah menjadi tokoh nasional. Syaikhu mengaku tak ingin mendegradasi ketokohan Anies Baswedan kembali sebagai tokoh daerah.

"Kita sudah sama-sama memahami dengan masuknya Pak Anies Rasyid Baswedan sebagai capres 2024, saya kira beliau ini sudah menjadi tokoh nasional, jadi jangan kemudian didegradasi kembali sebagai tokoh daerah. Jadi sangat sayang, kita akan terus berusaha menjadikan Pak Anies sebagai tokoh nasional," kata Syaikhu dalam jumpa pers kepada wartawan.

Seperti diketahui, PKS merupakan salah satu partai pengusung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2017. Anies saat itu maju berpasangan dengan Sandiaga Uno yang kini menjabat Menparekraf.

Syaikhu mengatakan pihaknya akan terus mengusahakan Anies untuk menjadi tokoh nasional. Untuk Pilkada DKI, Syaikhu memberi sinyal akan memajukan kader PKS.

Syaikhu lantas meminta Anies untuk bergantian mendukung kadernya di Pilkada DKI Jakarta.

"Oleh karena itu, mungkin ke depan, kalau kemarin kami sudah berusaha mengusung Pak Anies dan bekerja sekuat tenaga untuk memenangkan Pak Anies menjadi capres, saya kira di pilkada ini saatnya lah Pak Anies mendukung kader PKS untuk maju di DKI," ujarnya.

Sebagai informasi, Anies Baswedan bersama Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mendatangi kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Anies datang lebih dulu kemudian disusul kedatangan Cak Imin. (ns)