Lewat Rakornis, Kemenparekraf Perkuat Pengembangan Potensi Parekraf

Menparekraf Sandiaga Uno memaparkan dukungan Kemenparekraf/Baparekraf pada pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif berkelanjutan di IKN dalam Konferensi Pers Ibu Kota Nusantara di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Kamis (14/3/2024). (foto: gemapos/kemenparekraf)
Menparekraf Sandiaga Uno memaparkan dukungan Kemenparekraf/Baparekraf pada pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif berkelanjutan di IKN dalam Konferensi Pers Ibu Kota Nusantara di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Kamis (14/3/2024). (foto: gemapos/kemenparekraf)

Gemapos.ID (Jakarta)- Melalui penguatan kolaborasi antar stakeholder dalam kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pengembangan Destinasi Pariwisata Wilayah II, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan pengembangan potensi pariwisata di wilayah Indonesia Tengah dan Timur.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan rapat koordinasi bertujuan meningkatkan pemahaman tentang kebijakan dan strategi pengembangan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif.

Selain itu, kata Sandiaga, juga memperkuat jejaring koordinasi dan sinkronisasi pusat dan daerah, serta mengembangkan strategi, metode dan aksi kolaboratif dalam pengembangan destinasi dan ekonomi kreatif, kata Menparekraf.

Sementara itu, Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hariyanto menyampaikan, 2024 adalah tahun penting sebagai tolok ukur terakhir pencapaian RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) periode 2020-2024 dan masa transisi RPJMN berikutnya, yaitu periode 2025-2029 serta mengawal capaian Indonesia emas melalui RPJPN 2025.

Kemudian, berdasarkan Rancangan Teknokratik RPJMN 2025-2029, strategi pengembangan kepariwisataan nasional akan berfokus kepada kawasan Danau Toba, Borobudur, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo, Manado-Likupang, Bangka Belitung, Bromo-Tengger-Semeru, Wakatobi, Morotai, Raja Ampat, tiga Greater area (Regeneratif Bali, Batam-Bintan dan Jakarta), dan 1 Superhub Ekonomi IKN.

Sedangkan untuk lokasi prioritas pengembangan ekonomi kreatif berfokus pada 12 kawasan yaitu Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Jawa Tengah, Bali, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Sulawesi Selatan.

"Dalam arah kebijakan rancangan teknokratik tersebut, untuk pariwisata disebutkan pula bahwa salah satu target yang ingin dicapai adalah pembangunan destinasi pariwisata berkualitas sesuai preferensi pasar yang berkembang ke arah pariwisata berkelanjutan dan pariwisata regeneratif," kata Hariyanto.

Terkait hal itu, Inspektur Utama Kemenparekraf Bayu Aji, menambahkan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif semakin menguat pascapandemi COVID-19 meski belum mencapai level sebelum pandemi.

Adapun hal ini terlihat dari data yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2023 sekitar 11,6 juta orang.

"Angka ini meningkat 98,3 persen dari capaian tahun 2022," kata Bayu.(pu)