Akio Saiko Berhasil Raih Emas Pada Ajang World Karate Youth League 2024

Karateka Indonesia Akio Saiko dan Sifa Salsabila bersama tim pelatih berpose bersama usai menyabet medali emas dan perunggu dalam ajang kompetisi karate berkelas dunia World Karate Youth League 2024. (gemapos/antara)
Karateka Indonesia Akio Saiko dan Sifa Salsabila bersama tim pelatih berpose bersama usai menyabet medali emas dan perunggu dalam ajang kompetisi karate berkelas dunia World Karate Youth League 2024. (gemapos/antara)

Gemapos.ID (Jakarta)- Akio Saiko, Atlet karate (karateka) junior andalan Indonesia berhasil menyabet medali emas dalam ajang World Karate Youth League 2024 di Fujairah, Uni Emirat Arab.

Hal tersebut disampaikan Pelatih Karate Institut Karate-Do Nasional (Inkanas) Umar Syarief yang dikutip dari antara, Minggu.

"Karateka junior kita Aiko Saiko berhasil meraih emas setelah berhasil mengalahkan wakil dari Venezuela," katanya.

Syarief mengatakan bahwa World Karate Youth League 2024 yang berlangsung selama 22-25 Februari itu merupakan ajang yang sangat bergengsi yang diikuti lebih dari 2.000 atlet dari berbagai negara di dunia.

Akio Saiko dalam kompetisi itu tampil di kategori putra, ia menunjukkan kemampuan gemilang saat bertarung sebanyak delapan kali dan dalam pertarungan terakhir mampu mengalahkan wakil dari Venezuela untuk menyabet medali emas. Sedangkan, karateka Indonesia Sifa Salsabila mengantongi medali perunggu pada kategori putri dalam kompetisi internasional tersebut.

"Kita tentunya sangat bersyukur ada dua medali yang bisa didapat dalam kompetisi yang sangat bergengsi ini," ujarnya.

Sementara itu, Syarief mengatakan, perolehan medali tersebut menjadi pengalaman prestasi yang sangat berharga bagi para atlet dalam mengukur kemampuan karate maupun mencatatkan peringkat dan jam terbang.

Kemudian Syarief menyebutkan, jumlah karateka Indonesia yang dikirim mengikuti kompetisi tersebut sebanyak delapan orang yang dikirim melalui inisiatif sendiri dari Inkanas sebanyak lima orang dan Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) sebanyak 3 orang.

Menurutnya perolehan prestasi ini, diharapkan dapat memacu motivasi karateka lain di Tanah Air untuk terus berlatih dan menyumbangkan prestasi dalam kompetisi berkelas internasional.

Selain itu, Syarief yang memiliki pengalaman sebagai karateka selama sekitar 20 tahun itu berharap, para karateka Indonesia terus diberikan kesempatan untuk mengikuti sebanyak mungkin ajang kompetisi di tingkat mancanegara.

"Faktor jam terbang menjadi sangat penting bagi para atlet untuk bisa meraih banyak prestasi karena di sisi lain frekuensi kompetisi kita di Indonesia masih sangat kurang dibandingkan dengan misalnya di Eropa," kata dia.(pa)