Gemapos.ID (Jakarta)- PT Pertamina (Persero) berpartisipasi dalam Gerakan Penanaman 100.000 Bibit Pohon, diinisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Merupakan langkah proaktif Pertamina mewujudkan keberlanjutan lingkungan untuk mencapai target penurunan emisi atau Net Zero Emission Indonesia 2060.

Diketahui bahwa Partisipasi Pertamina dalam Gerakan Penanaman 100.000 Bibit Pohon tersebut diwujudkan dengan membagikan 8.621 bibit pohon di beberapa lokasi strategis, yakni di kawasan Thamrin-Sudirman Jakarta saat Car Free Day (CFD), penghijauan di kawasan Ancol, serta lingkungan Pemerintah Provinsi DKI (Jakarta Lebih Hijau).

Adapun Pertamina juga menjalin kolaborasi dengan influencer dan Komunitas Penggerak Lingkungan untuk menanamkan kesadaran akan kebutuhan menjaga alam pada masyarakat.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan bahwa Pertamina menjalankan komitmen dalam program penanaman pohon sebagai bagian dari tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL).

“Kami berharap bibit pohon yang didistribusikan bisa tumbuh subur dan pada jangka panjang dapat mengurangi emisi di Kota Jakarta," jelas Fadjar, dikutip dari laman BUMN, Kamis (22/2/2024).

Menurut Fadjar, Gerakan penanaman bibit pohon tersebut juga mendukung tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dan Poin 15 (Ekosistem Daratan)

Semenatara itu, Manager Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Dian Hapsari Firasati menambahkan bahwa selain dari kegiatan tersebut Pertamina juga memiliki program yakni Hutan Pertamina. Saat ini telah tertanam lebih dari enam juta pohon yang tersebar di Hutan Pertamina di seluruh Indonesia.

Adapun Luas Hutan Pertamina secara total mencapai 629 hektar (ha), termasuk 433 ha tanaman mangrove dan 196 ha pohon daratan.

Peran Pertamina dalam penanaman pohon bertujuan untuk mendorong target Net Zero Emission melalui pengurangan emisi di lingkungan. Aksi ini berkontribusi pada dekarbonisasi sebanyak lebih dari 120 ribu ton CO2eq/tahun serapan emisi karbon.

Selain berdampak terhadap pelestarian lingkungan, program ini juga memberikan dampak ekonomi signifikan bagi 4.783 penerima manfaat, yakni berupa kegiatan perdagangan hasil hutan serta tempat wisata, dengan pendapatan kelompok mencapai rata-rata Rp 1,8 miliar per tahun.(kt)