Budiman Sudjatmiko: Pesta Demokrasi Bukan Perang

Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko dalam Konser Musik Pesta Rakyat Gemoy dan Santuy di Bali., Selasa (9/1/2024) malam. (foto: gemapos)
Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko dalam Konser Musik Pesta Rakyat Gemoy dan Santuy di Bali., Selasa (9/1/2024) malam. (foto: gemapos)

Gemapos.ID (Jakarta) - Hadiri Konser Musik Pesta Rakyat Gemoy dan Santuy di Bali, Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko berharap pesta demokrasi dijadikan sebagai kegembiran bukan perang.

“Kita ingin ke kedepan hari-harinya (Anak Muda) penuh dengan kebahagian dan kegembiraan dalam pesta demokrasi. Kita ini hanya berkompetisi secara demokrastis bukan untuk perang,” ujar Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko dalam keterangannya, dikutip Rabu (10/1/2024).

Diketahui bahwa Konser Musik Pesta Rakyat Gemoy dan Santuy yang diselenggarakan di Bali tersebut didominasi oleh penonton anak muda yang antusias dan cukup menikmati hiburan yang disajikan.

Menurut Budiman, pesta demokrasi adalah kompetisi secara demokratis yang harusnya membawa kegembiraan. Siapapun yang menang dan kalah harus saling menghargai satu sama lain.

“Ada tempat-tempat terhormat bagi mereka yang mau merayakan kegembiraan demokrasi. Siapapun yang menang, Pak Prabowo sudah mengatakan akan menghormati dan menghargai. Tapi kalau beliau menang pun tetap akan menghargai juga,” lanjutnya.

Selain itu, dia juga menyinggung terkait debat capres yang diselenggarakan oleh KPU pada Minggu 7 Januari 2024 kemarin. Dilihat dari tema yakni pertahanan dan keamanan, dia menyampaikan bahwa isu tersebut tidak memungkinkan untuk dibuka ke semua orang atau publik karena bersifat rahasia.

“Temanya adalah pertahan dan keamanan, dapur keamanan Republik Indonesia. Isu pertahanan dan keamanan tidak bisa dibuka (ke publik), karena bisa membuat negara lain mengincar kita. Itu menyebabkan tema ini tidak mungkin bisa dibicarakan di depan publik,” ungkapnya dengan jelas.

Budiman menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang harus dirahasiakan, walaupun tema tersebut menjadi salah satu tema dalam debat Pilpres.

“Tidak sepantasnya orang yang ingin menjadi presiden membahayakan negaranya sendiri hanya untuk karena debat,” jelas Budiman.

Sebagai informasi, dalam debat capres yang diselenggarakan beberapa hari lalu,  Capres Anies Baswedam dan Ganjar Pranowo menyoroti tentang kondisi pertahanan negara  Indonesia yang dikomandoi oleh Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan RI. Namun dalam debat tersebut, Prabowo menyebut ada beberapa hal yang tidak bisa dijelaskan dalam debat tersebut. (kt)