Kekeliruan Pemahaman Normal Baru Tingkatkan Positif Corona
"Artinya, meskipun ditemukan (kasus baru) sebutlah 200 orang, tapi 200 orang dari 4.000 tes maka hasilnya hanya lima persen. Berbeda dengan 200 orang dari 1.000 tes, maka hasilnya 20 persen," ujar Anies. Menurutnya sejak 4 Juni sampai 12 Juli cluster COVID-19 terbesar adalah pasien rumah sakit. Kisarannya adalah 45,26 persen dari total kasus COVID-19 mencapai 14.361 orang saat ini. Kemudian yang kedua adalah pasien di komunitas masyarakat sekitar 38 persen, lalu di pasar sekitar 6,8 persen. Selanjutnya dari migran Indonesia 5,8 persen dan sisanya dari perkantoran. "Saya ingatkan kepada semua 66 persen dari yang kita temukan adalah orang tanpa gejala (OTG). Dia tidak sadar bahwa sudah terekspose (terkena COVID-19). Kalau saja mereka tidak kami datangi untuk melakukan testing, barangkali yang bersangkutan tidak pernah merasa positif. Dia membawa virus COVID-19," ujarnya. Karena itulah, kata Anies, masyarakat harus waspada terhadap penularan COVID-19. Diperlukan kesadaran diri untuk saling menjaga jarak antar pribadi masyarakat dan menghindari kerumunan. Beda halnya bila yang positif COVID-19 mengalami gejala sakit seperti batuk, demam, dan flu sampai mereka datang ke rumah sakit. "Jadi saya ingin mengingatkan kepada semua warga Jakarta harus ekstra hati-hati, jangan anggap enteng dan jangan merasa kita sudah bebas dari COVID-19," ujarnya. Sebelumnya, kasus harian COVID-19 di Jakarta pada Minggu (12/7) berada di angka tertinggi mencapai 404 orang. Secara akumulasi, kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 14.361 orang. Dari jumlah tersebut, 9.200 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 702 orang meninggal dunia. Kemudian 554 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 3.905 orang melakukan isolasi mandiri di rumah. (ANT/AAN)