Mensos: Perkembangan Teknologi Digital Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

Menteri Sosial Tri Rismaharini (tengah) saat menghadiri acara Kreator Indonesia Berkarya: Watch Indonesia Grow 2023 di Jakarta, Kamis (26/10/2023). (foto: gemapos/ antara)
Menteri Sosial Tri Rismaharini (tengah) saat menghadiri acara Kreator Indonesia Berkarya: Watch Indonesia Grow 2023 di Jakarta, Kamis (26/10/2023). (foto: gemapos/ antara)

Gemapos.ID (Jakarta)- Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan bahwa perkembangan teknologi digital yang pesat dan kehadiran media sosial telah membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Jadi, sebetulnya manfaatnya dari teknologi digital itu cukup banyak sekali, kalau itu kita bisa gunakan secara positif untuk acara apapun itu,” kata Mensos Risma di Jakarta, Kamis.

Risma menuturkan dalam meningkatkan layanan serta membantu masyarakat menyelesaikan suatu masalah, pemerintah memanfaatkan teknologi digital sebagai sebuah alat untuk mempercepat laju penanganan yang ada.

Dalam konteks Kementerian Sosial, Mensos dan jajarannya memakai teknologi digital untuk mengumpulkan lima sampai 10 informasi per hari dari berbagai media sosial maupun platform digital seperti Youtube. Sejumlah kata kunci terkait seperti kemiskinan, bencana, masyarakat yang tidak bisa bersekolah sampai sakit, juga dikaitkan dengan media center milik kementeriannya untuk mengetahui lebih cepat mencari tahu situasi dan kondisi terkini dari warga yang terdampak bencana.

Dari informasi yang dikumpulkan tersebut, Kementerian Sosial dapat lebih cepat tiba di lokasi dan menyalurkan bantuan sampai ke pelosok Indonesia, sekaligus memberikan asesmen yang sesuai dengan kondisi saat itu. Dengan demikian, tidak ada laporan masuk menjadi kedaluwarsa ataupun telat mendapatkan penanganan dari pemerintah.

“Misalnya kalau ada banjir, saya suka tangkap beritanya kemudian kita cek lokasinya dan kita besok pergi ke sana. Cepat sekali, sekarang tidak sampai setengah hari kami bisa sampai meskipun jaraknya sejauh ini,” ujar Risma.

Risma menyatakan kalau hal yang sama juga dapat dirasakan oleh masyarakat. Penggunaan teknologi digital mempemudah akses pelayanan administrasi seperti pengurusan akta kelahiran, tanpa masyarakat harus datang ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) atau kantor catatan sipil setempat.

“Di Surabaya itu kalau mengurus akta kelahiran tidak perlu datang, jadi daftar akta kelahiran nanti kita kirim pakai pos kalau dulu. Tapi sekarang saya sudah kirim kalau mereka kirim pakai media sosial mereka, maka hasilnya kita kirim juga ke sosial media mereka,” kata dia.

Sedangkan menanggapi pertumbuhan industri digital yang semakin cepat, Risma menyatakan hal tersebut tidak bisa lagi dihindari setiap aspek dalam kehidupan.

Sebab, semua pihak dituntut untuk mempelajari dan menggunakan platform digital. Contohnya yakni melakukan transaksi pembayaran sebuah produk yang UMKM jual melalui aplikasi, menambah pengetahuan atau meningkatkan kapasitas diri serta menambah pendapatan melalui platform tersebut.

“Kita semua punya peluang, apapun keahlian yang kita punya, kita bisa bagikan pada orang lain. Asal membuat sesuatu yang sangat menarik, orang pasti akan melihat. Jadi, artinya sudah tidak ada alasan lagi untuk anak-anak muda seperti saya tidak bisa kerja, saya tidak bisa dapat sesuatu,” kata Risma.(ap)