5 Desa Wisata di Karanganyar Mendapat Dana DPUP dari Kemenparekraf

Menteri Parekraf Sandiaga Uno (memakai blangkon) bersama lima perwakilan dari desa wisata terpilih di Jawa Tengah saat menerima simbolisasi penyerahan dana DPUP di Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (14/9/2023). (foto: gemapos/ antara)
Menteri Parekraf Sandiaga Uno (memakai blangkon) bersama lima perwakilan dari desa wisata terpilih di Jawa Tengah saat menerima simbolisasi penyerahan dana DPUP di Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (14/9/2023). (foto: gemapos/ antara)


Gemapos.ID (Jakarta)- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar kegiatan literasi keuangan sekaligus memberikan bantuan dana Dukungan Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DPUP) kepada lima desa wisata di Jawa Tengah pada tanggal 14-15 September.

“Ini membuktikan bahwa Kemenparekraf tidak hit and run. Kita menyentuh program dan akan monitoring dan evaluasi terus setelah ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia),” kata Menteri Parekraf Sandiaga Uno saat menghadiri acara penyerahan dana DPUP dan literasi keuangan, di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis.

Bantuan dana DPUP merupakan program tindak lanjut dari Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dan 2022 untuk 50 desa wisata terpilih di Indonesia, lima di antaranya berasal dari Jawa Tengah. Lima desa terpilih tersebut ialah Desa Wisata Sumberbulu, Desa Wisata Dieng Kulon, Desa Wisata Pandanrejo, Desa Wisata Karanganyar, dan Desa Wisata Cikakak, masing-masing mendapatkan dana sebesar Rp120 juta.

Bantuan dana tersebut akan diberikan dalam bentuk pembelian peralatan modal usaha di bidang wisata, kuliner, fesyen, dan kerajinan tangan (kriya) untuk mengembangkan desa wisata mereka. Dukungan tersebut diharapkan dapat memicu tumbuhnya ekonomi kreatif di lingkungan setempat serta membuka lapangan kerja bagi warga lokal di sekitar.

“Dukungan ini diharapkan disesuaikan dengan minat wisatawan,” kata Sandiaga.

Masing-masing desa wisata yang berhasil menerima dana DPUP memiliki keunikan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Desa Wisata Dieng Kulon memiliki karakteristik unik karena letaknya berada di ketinggian 2.093 meter di atas permukaan laut.

Desa lainnya yang menerima dana DPUP adalah Desa Wisata Cikakak yang memiliki situs wisata sejarah dan religi serta panorama alam yang beragam. Selain itu, desa tersebut ditinggali oleh kumpulan kera liar, sehingga menjadi daya tarik tersendiri lokasi tersebut.

“Di Cikakak itu ada masjid, mungkin salah satu yang tertua (berdiri sejak) tahun 1288,” kata Sandiaga.

Ada pula Desa Wisata Pandanrejo yang dijuluki sebagai “New Zealend van Java” karena banyaknya ternak domba dan produksi susu di sana, Desa Wisata Karanganyar dengan keindahan alamnya, dan Desa Wisata Sumberbulu yang dikenal sebagai desa wisata dengan kearifan lokal yang unik.

Selain memberikan dana, Kemenparekraf juga memfasilitasi kegiatan literasi keuangan bagi pelaku usaha ekonomi kreatif secara serempak untuk perwakilan masing-masing desa wisata terpilih. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar Hari Purnomo serta perwakilan dari instansi terkait.

Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan pemaparan materi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Tengah, Bank Jawa Tengah, dan simulasi pencatatan transaksi keuangan menggunakan aplikasi SIAPIK oleh Tim dari Direktorat Akses Pembiayaan Kemenparekraf.(ra)