Naik 979 Kasus, 35.295 Kasus Positif Covid-19

Screenshot_20200611_162917
Screenshot_20200611_162917
Gemapos.ID (Jakarta) Pemerintah Indonesia menyatakan sebanyak 35.295 kasus positif Corona Virus Disease 2018/Covid-19 (Virus Korona) sampai Kamis (11/6/2020) pukul 12.00 WIB. Angka ini naik 979 kasus positif Covid-19 dibandingkan Rabu (10/6/2020) pukul 12.00 WIB. Dari 35.295 kasus positif Covid-19 terbagi atas 12.636 pasien sembuh atau bertambah 507 pasien sembuh dan 2.000 orang meninggal dunia atau bertambah 41 orang meninggal dunia. "Besaran angka penambahan kasus baru pada beberapa provinsi cenderung tinggi, yaitu di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Utara," kata Juru Bicara Pemerintah Indonesia Untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang dipantau melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta pada Kamis (11/6/2020). Jawa Timur melaporkan 297 kasus positif baru dengan 112 orang sembuh, sementara Sulawesi Selatan melaporkan 141 kasus baru tanpa ada laporan sembuh, DKI Jakarta melaporkan 128 kasus baru dengan 144 orang sembuh. Kalimantan Selatan melaporkan 69 kasus baru dengan 36 orang sembuh, dan Sumatera Utara 45 kasus baru dengan 12 orang sembuh. "Provinsi dengan laporan kesembuhan tertinggi adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Selatan. Sumatera Selatan melaporkan 55 orang sembuh dengan 42 kasus baru dan Nusa Tenggara Barat melaporkan 44 orang sembuh dengan 11 kasus baru," ujarnya. Sementara itu sebanyak 18 provinsi yang melaporkan penambahan kasus positif di bawah 10, dan sembilan provinsi yang melaporkan tidak ada penambahan kasus positif baru. Provinsi yang melaporkan tidak ada penambahan kasus positif baru adalah Aceh, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Riau, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Penambahan spesimen yang sudah diperiksa dan terverifikasi pada Kamis hingga pukul 12.00 WIB adalah 16.702 spesimen sehingga total spesimen yang sudah diperiksa baik melalui tes cepat molekuler maupun PCR adalah 463.620 spesimen. "Orang dalam pemantauan yang masih dipantau sebanyak 43.414 orang, sedangkan pasien dalam pengawasan yang masih diawasi sebanyak 14.052 orang," tutur Yurianto. Data tersebut merupakan gambaran bahwa penularan masih terjadi di tengah masyarakat sehingga adaptasi kebiasaan baru harus diterapkan. "Kita harus yakini bahwa upaya kita untuk aman dengan menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan adalah yang terbaik," jelasnya. (mam)