Tindakan Lily Wenda Sebagai Paskibraka Dinilai Tunjukkan Jiwa Patriotisme

Tenaga Ahli Utama Kedeputian V KSP Theofransus Litaay. (foto:gemapos/ksp)
Tenaga Ahli Utama Kedeputian V KSP Theofransus Litaay. (foto:gemapos/ksp)


Gemapos.ID (Jakarta) - Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden RI (KSP) Theofansus Litaay menyebut anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) asal Papua Pegunungan Lily Wenda yang menjadi pembawa bendera merah putih dalam upacara kenegaraan 17 Agustus 2023 di Istana Merdeka Jakarta, telah menunjukkan jiwa patriotisme anak bangsa.

"Meskipun satu sepatunya lepas. Kejadian ini menggambarkan patriotisme anak bangsa Indonesia siswi asal Wamena Provinsi Papua Pegunungan, yang terus berusaha di tengah keterbatasan," ujar Theofransus dalam keterangannya, Sabtu (19/8/2023).

Menurut dia, di tengah keterbatasan yang ada Paskibraka putri asal Papua Lily Wenda tetap berjuang melaksanakan tugas negara dengan tuntas untuk membawa kebanggaan bagi keluarga dan negara.

Theofransus menyatakan, apa yang diperlihatkan Lily Wenda bagaikan gambaran semangat juang para penggerak pembangunan di pelosok Papua, meski di tengah keterbatasan yang ada.

"Seperti para guru, perawat, pegawai negeri, yang meskipun berada di tengah berbagai keterbatasan namun tetap setia melayani rakyat," kata Theofransus.

Kisah yang dialami anggota Paskibraka Lily Wenda, menurut Theofransud, telah mengingatkan pada perjuangan para guru-guru Injil di masa lalu. "Nama mereka tidak terkenal tapi perjuangan mereka berbuah manis di hati masyarakat Papua," sebut Theofransus.

Theofransus menambahkan di masa kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo telah menjadikan wilayah Papua sebagai prioritas pembangunan nasional.

Hal ini diwujudkan, lanjut dia, melalui doktrin Indonesia-sentris (perhatian bukan di pulau Jawa tapi di wilayah perbatasan dan terpencil). "Dengan tema "Pembangunan Kesejahteraan" melalui Inpres Nomor 9 Tahun 2017 dan Inpres Nomor 9 Tahun 2020," ujar Theofransus. (rk)