Warga Dayak Geruduk Jakarta Minta Dilibatkan Dalam Pembangunan IKN



Gemapos.ID (Jakarta) Masyarakat adat Dayak berdemonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat (Jakpus). Massa menuntut agar putra asli dayak diangkat menjadi pejabat di otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Pantauan Gemapos di kawasan Patung Kuda, Kamis (15/6/2023), massa yang tergabung dalam Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) berdemonstrasi menggunakan pakaian adat Dayak.

"(Tujuan) Demo ini adalah menuntut kepada pemerintah atas tidak diakomodirnya satu pun putra Dayak yang terbaik untuk menjadi menjabat sebagai otorita IKN," ujar koordinator demonstrasi yang juga Ketua Bidang Hukum dan Advokasi MADN, Jelani Christo, di lokasi, Kamis (15/6).

Massa tampak membawa spanduk yang isinya menyebutkan MADN sudah 3 kali diberikan janji oleh pemerintah agar ada masyarakat Dayak yang ikut diangkat menjadi pejabat otoritas IKN. Sebagaimana diketahui, IKN akan berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Jelani mengatakan sejak tahun lalu pihaknya sudah pernah dijanjikan pemerintah untuk mengakomodasi warga asli Dayak menjadi pejabat otoritas IKN Nusantara. Namun Jelani menjelaskan hingga saat ini janji tersebut belum terbukti.

"Pemerintah pernah mengatakan bahwa 'kami nanti akan melakukan akomodir untuk pegawai-pegawai yang ada di IKN'. Tapi sampai detik ini tidak satupun yang diakomodir," ujarnya.

Jelani mengatakan pihaknya sudah beberapa kali bertemu dengan beberapa menteri untuk membahas persoalan tersebut. Ia mengaku pihaknya juga sudah bersurat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak tahun lalu.

"Sudah berapa kali dibuat ketemu dengan beberapa menteri termasuk dengan bersurat dengan Pak Jokowi. Sudah dari tahun lalu," ujarnya.

Jelani berharap pemerintah segera mendengarkan keluhan-keluhan dari masyarakat adat Dayak dan mewujudkan janji melibatkan putra Dayak terlibat dalam IKN.

"Tolong pemerintah dengarkanlah apa yang menjadi keluhan kami. Apa yang menjadi tuntutan kami. Jangan hanya diberikan PHP (pemberi harapan palsu), jangan hanya dibiarkan kami menonton," ujarnya.(da)