Berbagai Upaya Kemenkeu Tingkatkan Efisiensi Ekosistem Logistik Nasional

"Hingga saat ini, NLE telah diimplementasikan pada 14 pelabuhan. Ke depan, implementasi NLE akan diperluas ke pelabuhan laut dan pelabuhan udara baik domestik maupun internasional," kata Ketua Pelaksana Harian Tim Teknis Pengembangan NLE Rudy Rahmaddi, di Jakarta pada Sabtu (25/2/2023).
"Hingga saat ini, NLE telah diimplementasikan pada 14 pelabuhan. Ke depan, implementasi NLE akan diperluas ke pelabuhan laut dan pelabuhan udara baik domestik maupun internasional," kata Ketua Pelaksana Harian Tim Teknis Pengembangan NLE Rudy Rahmaddi, di Jakarta pada Sabtu (25/2/2023).

Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan efisiensi penataan national logistics ecosystem/NLE (ekosistem logistik nasional) mencapai 60%-80%.

Angka ini naik dibandingkan pencapaian NLE sekarang sebesar 50% yang belum cukup untuk Indonesia yang  merupakan negara kepulauan.

"Hingga saat ini, NLE telah diimplementasikan pada 14 pelabuhan. Ke depan, implementasi NLE akan diperluas ke pelabuhan laut dan pelabuhan udara baik domestik maupun internasional," kata Ketua Pelaksana Harian Tim Teknis Pengembangan NLE Rudy Rahmaddi, di Jakarta pada Sabtu (25/2/2023). 

NLE bekerja sama dengan tim survei independen dari Prospera untuk memperoleh gambaran awal efektivitas NLE.

Pengguna jasa menilai efisiensi program NLE, khususnya layanan Single Submmision (SSm) Perizinan, SSm Quality Control (QC), Delivery Order, Surat Penyerahan Petikemas Online, Autogate, dan Trucking. 

Efisiensi waktu dan biaya yang berdasarkan laporan survei Prospera berkisar 24,6% sampai 49,5%. 

Data Lembaga National Single Window (LNSW) menyebutkan estimasi penurunan biaya timbun dan biaya penarikan untuk behandle atau pemeriksaan awal implementasi SSm Pabean Karantina pada Juni 2020 sampai Desember 2022 sebesar Rp191,32 miliar atau 33,48%. 

Selain itu, rata-rata efisiensi waktunya sebesar 22,37 persen.

Rudy Rahmaddi menyebutkan Tim NLE Kemenkeu berkolaborasi dengan 15 lebih kementerian/lembaga, 50 lebih platform logistik, perbankan, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dari simplifikasi proses bisnis pemerintah, sebanyak 4.398 dokumen diproses melalui layanan single submission (SSm) Pengangkut dan 53.191 dokumen diproses melalui SSm Perizinan.

Kemudian, 81.814 dokumen diproses melalui SSm Pabean Karantina dan sebanyak 30.696 dokumen diproses melalui layanan daftar muatan antarpulau.

Dari aspek kolaborasi platform logistik, sebanyak 234.751 dokumen diproses melalui layanan pengantaran pesanan secara daring dan 861.462 dokumen Surat Penyerahan Petikemas Online,/

Selanjutnya, sebanyak 18.217 transaksi trucking, dan 35.575 kontainer memanfaatkan layanan depo dari NLE.

Pada kurun waktu 2023-2024, NLE akan fokus pada tiga aspek, yakni akselerasi penyelesaian target rencana aksi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 tahun 2020, room for improvement, dan perluasan target pelabuhan implementasi NLE. (mam)