Begini Penilaian MER-C Tentang Masyarakat Indonesia atas Gempa Turki dan Suriah

“Dibanding bencana tsunami Jepang, respon umat terhadap korban gempa Turki dan Suriah masih kurang. Padahal korban jiwa sangat banyak. Per hari ini (17/2-red) sudah tercatat lebih dari 35.000 orang.  Dan angka itu akan terus bertambah mengingat masih banyak lagi yang belum ditemukan,” kata Ketua Presidium MER-C, dokter Sarbini Abdul Murad.
“Dibanding bencana tsunami Jepang, respon umat terhadap korban gempa Turki dan Suriah masih kurang. Padahal korban jiwa sangat banyak. Per hari ini (17/2-red) sudah tercatat lebih dari 35.000 orang. Dan angka itu akan terus bertambah mengingat masih banyak lagi yang belum ditemukan,” kata Ketua Presidium MER-C, dokter Sarbini Abdul Murad.

Gemapos.ID (Jakarta) - MER-C meminta korban gempa Turki dan Suriah dibantu masyarakat Indonesia lantaran ini dinilai masih kurang. Harapan ini diminta kepada jurnalis Muslim untuk memberitakan secaea masif supaya mengundang empati masyarakat.

“Dibanding bencana tsunami Jepang, respon umat terhadap korban gempa Turki dan Suriah masih kurang. Padahal korban jiwa sangat banyak. Per hari ini (17/2-red) sudah tercatat lebih dari 35.000 orang.  Dan angka itu akan terus bertambah mengingat masih banyak lagi yang belum ditemukan,” kata Ketua Presidium MER-C, dokter Sarbini Abdul Murad.

Hal ini disampaikannya dalam 'Dskusi bertema: Peran Jurnalis Muslim di Era komunikasi Digital untuk Memperkuat Literasi Umat yang diselenggarakan dalam rangka pengukuhan Pengurus Pusat (PP) Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) Periode 2022-2025 di Hotel Balairung, Matraman, Jakarta pada Jumat (17/2/2023).\

MER-C sudah mengirim tim medis bedah untuk menolong korban gempa Turki-Suriah yang diberangkatkan pada Ahad (12/2/2023).

Penanganan korban gempa oleh pemerintah Turki sangat bagus dan cepat, bahkan pemerintahnya juga mendata gedung-gedung yang ambruk untuk dimintai pertanggungjawaban pemilik dan kontraktornya. 

“Karena diduga sebagian besar gedung yang ambruk itu menyalahi amdal. Bangunannya tidak didesaign anti gempa, padahal berada di daerah rawan gempa,” ujarnya. 

Pada kesempatan itu Ketum PJMI Ismail Lutan menanggapi organisasi yang dipimpin akan menyurakan kepedulian kepada korban gempa Turki dan Suriah melalui pemberitaan secara masif.

Pada acara ini PJMI mendeklarasikan keprihatinan terhadap korban gempa Turki-Suriah.

“Kita menggugah kepedulian masyarakat untuk menyalurkan bantuannya kepada NGO-NGO yang dipercaya dan kredibel. Seperti MER-C, Dompet Duafa dll, yang track recordnya dalam membantu korban bencana sudah teruji,” ujarnya. (din)