Masyarakat Mesti Lupakan Aksi Terorisme?

Tantowi Yahya
Tantowi Yahya
Gemapos.ID (Jakarta) – Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa, dan Kerajaan Tonga, memaparkan bagaimana pencegahan terorisme berlangsung di tempat penugasannya. “Di sini mempunyai tingkat toleransi yang tinggi maka saat terjadi terorisme yang terjadi parlemen, media, dan masyarakat sipil saling membantu,” katanya. Selandia Baru dipimpin oleh Jacinta Ardern sebagai seorang pemimpin yang sangat berempati kepada masyarakatnya. Hal ini terlihat masyarakat bisa dibuat lupa dengan peristiwa terorisme di Masjid Christchurch pada 15 Maret 2019 Padahal, aksi terorisme ini merenggut sedikitnya 50 warga tewas dan sekitar 20 orang mengalami luka-luka. Kejadian terorisme mengingatkan sejarah Selandia Baru pada perang Featherston tahun 1943 ditambah penembakan massal di pembataian Raurimu pada  1997. Media disini sudah mempunyai kebijakan perihal pemberitaan terorisme, tidak akan menyebut namanya dan tidak akan memperlihatkan fisiknya.. "Jadi masyarakat di sini akan cepat lupa dengan kejadian yang besar kemarin, mungkin hanya ingat sejenak,” jelasnya. (m2)